Saat ini ada upaya menfitnah habis habisan Umat Islam dan ormas ormas Islam secara sistimatis, massif dan terstruktur, apa saja yang berbau Ulama, Habib, Ustadz yang melakukan gerakan menentang Ahok.
“Tukang sulap atau conjure menfitnah bahwa gerakan para habaib, Ulama dan ormas Islam adalah Intoleran, Anti Pancasila dan anti Bhinneka,” kata politikus senior PPP Habil Marati kepada suaranasional, Senin (23/1).
Conjure (tukang sulap), adalah suatu fenomena yang sedang ngetrend tidak hanya terjadi di Indonesia tapi pada Negara negara lain termasuk di Amerika.
Kata Habil, para conjure (tukang Sulap) ini apapun yang dikatakan para ulama, habaib serta para ustast akan mereka rekam dan dilaporkan kepada penegak hukum.
“Makanya ketika ada oknum penegak hukum bertindak menjadi melawan hukum, dengan Cara membenturkan FPI dengan Ormas binaannya,” ungkap Habil.
Habil mengatakan, FPI hanya ingin mengawal Habib Rizieq ke Bandung untuk diperiksa konon menistakan pancasila, padahal Pancasila itu bukan milik pribadi atau warisan Bung Karno pada Sukmawati.
“Mestinya semua rakyat mengadukan habib Rizieq tapi kalau hanya Sukmawati yang melapor ya laporannya mestinya ditolak karena tidak quorum, beda dengan Ahok,” jelas Habil.
Habil mengatakan, ada upaya sistimatis design para conjure untuk mencoba menyingkirkan Islam dalam sistem politik Indonesia.
FPI itu murni pancasilais, tidak hanya FPI tapi seluruh Umat Islam wajib mempertahankan Pancasil dan mengembalikan UUD 45 pada aslinya, dan perlu di ketahui, bahwa Pancasila itu menolok atheis dan sekuler apalagi komunisme.
“Sehingga Para conjure ini atau si tukang sulap ini seseungguhnya mereka ah yg memiliki agenda mendelegitimasi Pancasila sebagai Idiologi Negara menjadi idiologi Sekuler komunis,” papar Habil.
Habil meminta Umat Islam dan TNI harus bersatu meluruskan mana kala ada Ulama, Habaib atau Ustadz di kriminalisasi oleh penegak hukum sepanjang mereka berjuang untuk NKRI berdasarkan Pancasila.
“Kita harus sadar bahwa para Conjure ini (Tukang Sulap) memilki agenda ingin menyulap Indonesia menjadi Negara Sekuler dan komunis anti Agama,” pungkas Habil.
