Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI), ikut mempertanyakan acara ILC di tvOne, Selasa (10/1).
Bahkan, DPP FPI melihat hal itu sebagai sinyal akan dimulainya “orde diktator”. Mengingat, sebelumnya, media-media yang kritis ke Pemerintahan Joko Widodo diblokir.
“Forum diskusi sekelas ILC dilarang? Media-media kritis dibredel, ULAMA DIKRIMINALISASI. Ini adalah sinyal orde diktaktor sedang dimulai,” demikian sikap DPP FPI melalui akun Twitter @DPP_FPI.
Sebelumnya, pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas, mendadak menyatakan acara ILC yang sedianya digelar kembali pada Selasa, 10 Januari 2017, batal tayang.
Pemimpin redaksi tvOne itu di akun Twitter @karniilyas menulis: “Dear Pencinta ILC: dengan beribu maaf, acara ILC yang rencananya malam ini akan tayang kembali, karena alasan teknis terpaksa dibatalkan.”