Saat ini ada upaya untuk memunculkan isu baru dengan tujuan untuk menutupi kecurangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Publik Jakarta yang memang menginginkan Gubernur baru harus menutup ruang dan waktu bagi segala upaya-upaya kecurangan. Jangan larut dengan isu-isu sempit karena dengan begitulah para pelaku curang itu mampu mengerjakan kecurangannya,” kata mantan Relawan Jokowi, Ferdinand HUtahean dalam keterangan kepada suaranasional, Senin (9/1).
Kata Ferdinand, Ahok akan melakukan kecurangan karena menyadari kekalahan di Pilkada DKI Jakarta sudah di depan mata. Ahok dengan dukungan kekuasaan tentu tidak akan tinggal diam dengan situasi realitas dilapangan yang menempatkan AHY sebagai kandidat yang akan memenangi Pilkada DKI Jakarta. Ada beberapa alasan yang menjadi pembenaran bahwa segala cara akan ditempuh.
“Pertama, Ahok tidak boleh kalah karena akan mengancam eksistensi penguasa dan kedua, kemenangan AHY dianggab sebagai ancaman kursi kekuasaan 2019,” ungkap Ferdinand.
Menurut Ferdinand, dua hal ini tentu menjadi alasan utama bagi penghalalan segala cara termasuk berlaku curang. Teorinya sangat mudah, karena hanya yang sedang berkuasalah yang paling berpotensi bisa berlaku curang karena memegang kendali atas sistem Pilkada.
Kata Ferdinand, saat ini ada upaya memunculkan isu sehingga kecurangan yang dilakukan Ahok tidak terlihat oleh masyarakat.
“Jangan larut dengan isu-isu sempit karena dengan begitulah para pelaku curang itu mampu mengerjakan kecurangannya,” paparnya.