Semangat Bagus, Ngaji dan Dagang (Gusjigang) yang dimiliki warga Kudus mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) go digital.
“Dengan semangat Gusjigang (Bagus, Ngaji dan Dagang), dukungan pemerintah pusat dan harapan memajukan UKM lokal telah menjadi gairah tersendiri di dunia bisnis,” kata Bupati Kudus, Musthofa Wardoyo dalam keterangan kepada suaranasional, Sabtu (19/11).
Kata Musthofa, berkembangnya teknologi digital, UKM kota Kudus pun diarahkan agar dapat memanfaatkannya dengan membuka pasar lebih luas lagi.
Seperti diketahui, Indonesia pada tahun 2020 punya target untuk mencetak 1.000 digital teknoprener, satu juta petani dan nelayan go digital, serta delapan juta UKM go digital.
UKM berkontribusi 58% terhadap PDB nasional setiap tahunnya. Namun sayangnya, hanya 5% yang sudah go digital dari sekitar 56 juta UKM di Indonesia.
Musthofa mengatakan, para pelaku UKM di Kudus dapat mengembangkan strategi pemasaran –yang semula hanya dilakukan secara konvensional– dapat diperluas lagi dengan memanfaatkan fasilitas internet untuk berjualan secara online, untuk merengkuh konsumen mitra bisnis yang lebih luas di ranah digital.
“Misalnya saja, baru-baru ini di Kudus juga telah berjalan Kampung Digital, di Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Desa tersebut mengangkat konsep digital sebagai upaya mengembangkan potensi UKM khusus konveksi dan bordir,” jelas Musthofa.
Muthofa mengatakan, pergerakan kemajuan UKM mulai dari produk makanan seperti jenang, batik, bordir, gebyok hingga kopi tapak muria pun didukung oleh Pemkab Kudus agar segera beralih go digital.