Lamban dan berbelitnya penanganan kasus penistaan Al-Qur’an dan atau ulama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berbanding terbalik dengan sigapnya aparat kepolisian khususnya Densus 88 menangkap bahkan mengeksekusi mati tanpa jalur hukum orang yang dituduh teroris atau pun pendukung teroris.
“Kalau Ahok Muslim dan dianggap teroris, bukan hanya Ahok yang habis, pastilah parpol pendukungnya sudah dilibas Densus 88 dan Jokowi tinggal nama,” ungkap pengamat sosial politik Joko Prasetyo kepada suara nasional, Sabtu (12/11/2016).
Sayangnya, lanjut Joko, Ahok non Islam dan menista agama Islam, jadi tidak ada satu pun media yang menyatakan Ahok teroris, padahal dia sudah ngebom hati orang-orang beriman.
“Jokowi dan Tito yang getol perangi teroris pun sontak jadi advokad dadakan buat Yang Maha Mulia Ahok, Ahok Sang Pintu Pemberi Rizki,” ujarnya dengan nada kesal.
Kuatir disalahpahami, Joko pun mengklarifikasi. “Kalau saya muji Ahok, itu maksudnya bukan muji ya, tapi coba membayangkan apa yang ada dibenak para pendukung Ahok Si Penista Agama saja,” pungkasnya