Pendeta Gilbert Lumoindong provokator karena meminta KPK memeriksa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) karena mendapat subsidi Rp200 miliar
“Harusnya di saat situasi politik memanas pendeta Gilbert tidak usah ikut memprovokasi dengan meminta KPK untuk memeriksa GNPF-MUI,” kata pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki kepada suaranasional, Kamis (3/11).
Kata Ibnu Masduki, pernyataan Pendeta Gilbert justru memunculkan konflik baru dengan kelompok Kristen padahal selama ini demo 4 November hanya minta penegakan hukum kasus penistaan agama oleh Ahok.
“Padahal kawan-kawan Kristen dan non Islam sudah bergabung di demo 4 November meminta penegakan hukum kasus penistaan agama oleh Ahok. Ini bukan konflik Islam-Kristen kebetulan Ahok itu Kristen tetapi tidak ada hubungannya yang dimusuhi itu agamanya,” papar Ibnu Masduki.
Ibnu Masduki meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap Pendeta Gilbert Lumoindong karena pernyatannya bisa dianggap pematik munculnya konflik SARA. “Lebih baik diamankan dulu Pendeta Gilbert,” jelas Ibnu Masduki.
Pemuka agama Kristen Pendeta Gilbert meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa koordinator Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
Melalui akun Twitter Gilbert @PastorGilber meminta turun tangan karena GNPF MUI terima subsidi lebih Rp 100 miliar.
“Wah KPK harus turun tangan nih!! GNPF MUI: Demo Ahok Ini Kami Disubsidi Lebih Rp100 miliar,” kicau Gilbert.