Putra kiai kharismatik KH Maimoen Zubair, KH Najih Maimoen (Gus Najih) ikut berkomentar Nusron Wahid dan beberapa umat Islam mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Melihat tindak tanduk Nusron cs yang ngalor ngidul teriak bela Ahok, kami menilai kayaknya agama Nusron cs adalah ‘uang’,” kata murid dari ulama Mekah Abuya Sayid Muhammad Alawi Al Maliki dikutip dari situs NU Garis Lurus.
Kata Gus Najih, sudah menjadi rahasia umum, politikus Partai Golkar itu pelobi ulung demi uang dan jabatan.
“Umat Islam sudah kenyang sampai ‘nek’ mendengar ucapan Nusron menyinggung agama Islam. Kalau memang orientasi hidupnya memang ‘uang’, kenapa ndak sekalian aja jadi santrinya Kanjeng Dimas Taat Pribadi,” tegas Gus Najih.
BACA JUGA:
- Rais Syuriah PBNU KH Masdar F Mas’udi Nilai Ahok tak Nistakan Al Quran
- Ngacir Ditanya TPF Munir, Jokowi Penakut
Gus Najih mengatakan, memilih Ahok-Kafir Zhalim- adalah sikapnya orang Fasiq atau munafiq, namun jika sampai merasa bangga dengan kepemimpinan kafirnya, bisa berakibat kemurtadan.
“Sedangkan orang yang membela mati-matian kepemimpinan kafir zhalim Ahok adalah adalah golongan kaum yang menampakkan kekufurannya,” papar Gus Najih.
Kata Gus Najih, andai umat Islam mendapatkan pemimpin kafir tapi tidak dengan kehendak mereka (tidak memilihnya di Pemilu) itu namanya musibah besar.
“Jika si kafir menjadi pemimpin berkat dukungan suara umat Islam, berarti umat ini sedang terjangkit virus liberalisme,” pungkas Gus Najih.