Ignasius Jonan yang dihubungi dua jam sebelum dilantik menjadi ESDM mengindikasi Rezim Jokowi hanya menjalankan konsep dan rencana orang lain.
“Dalam kabinet Jokowi, siapa saja bisa jadi menteri apa saja karena sejatinya rezim ini sedang menjalankan konsep dan rencana orang lain,” kata wartawan senior Dhandhy Dwi Laksono di akun Facebook-nya.
Ia memberikan penilaian seperti itu setelah membaca pengakuan dari Iganasius Jonan yang dihubungi Istana dua jam sebelum dilantik di Istana.
“Sebagai warga negara kita juga patut prihatin dengan pola seperti ini. Karena tafsir negatifnya tak kalah banyak. Pertama, seseorang tiba-tiba bisa menjadi menteri yang mengurusi energi tanpa pernah ditanya kesanggupan,” kata Dhandhy.
Kata Dhandhy, tafsir Kedua, Anda bisa jadi menteri meski tak pernah merasa mempresentasikan konsep dan rencana apapun terkait bidang yang hendak Anda tangani. Terutama sektor super strategis seperti energi dan sumber daya mineral.
“Tafsir ketiga, hak prerogatif presiden digunakan seperti teka-teki atau undian berhadiah yang penuh kejutan,” ungkapnya.
Kata Dhandy, seseorang yang mengaku baru tahu 2 jam sebelum dilantik menjadi menteri ESDM dan meng-iya-kan, kemungkinan ia seorang menteri super yang serba bisa (dari transportasi hingga energi).
