‘Gus Dur Award’ untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebaiknya dicabut karena kelakuan dan kebijakannya sangat bertentangan dengan mantan Ketua Umum PBNU tersebut.
“Soal ‘Gus Dur Award’, kalau menurut saya seyogyanya dicabut karena kebijakan Ahok banyak sekali yang bertentangan dengan prinsip-prinsip almarhum (Gus Dur-red),” kata cucu pendiri NU Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari, Lily Chodidjah Wahid kepada suaranasional, Jumat (30/9).
Menurut Lily Wahid, kewenangan untuk mencabut ‘Gus Dur Award’ sepenuhnya ada di tangan Siinta Nuriyah dan putri-putri Gus Dur.
Selain itu, Lily juga mengatakan, Ahok sangat jelas terlibat dalam dugaan kasus korupsi Rumah Sakit Sumber Waras. “Salah satu yang terang benderang bahwa Kartini Mulyadi sebagai Ketua yayasan mengembalikan uang Rp400 miliar dan mengatakan Rp350 miliar tanya ke Ahok dalam kasus RS Sumber Waras,” jelas Lily Wahid.
Lily mengatakan, Ahok telah melakukan kebohongan besar terkait korban gusuran dan sudah ditempatkan di rusun.
“Saya sudah meninjau ke Rusun Marunda. Korban tercabut dari tempat mereka mencari nafkah. Untuk mencari nafkah mereka perlu waktu 2 jam pulang pergi berarti ada biaya transportasi dan juga biaya sewa rusun, listrik yang bisa mencapai Rp 500 ribu per bulan,” jelas Lily Wahid.
Menurut Lily, cara yang dilakukan Ahok itu justru sangat tidak manusiawi. “Itu bukan memanusiakan korban penggusuran tapi memiskinkan rakyat miskin. Zalim sekali,” pungkas Lily Wahid.