Kekuatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membuat KPK lumph dan hanya tebang pilih dalam pemberantasan korupsi.
“Kekuatan Mega, Jokowi dengan kekuatan Istananya, Ahok dengan jaringan uang dan taipan serta cukongnya menjadikan KPK lumpuh dan tebang pilih,” kata pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (22/9).
Kata Muslim, KPK hanya bekerja bagaikan sinetron melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dengan target kerugian kecil. “Kalaupun ada miliaran itu hanya pemain kecil saja. Jelas Muslim.
Muslim mengatakan, KPK saat ini tidak akan bakal membongkar kasus BLBI, mengambil alih dugaan korupsi bus TransJakarta. “BLBI sudah tutup buku, begitu juga bus TransJakarta,” papar Muslim.
Menurut Muslim, kasus reklamasi pun hanya menyasar Muhammad Sanusi dan Ariesman yang lebih dulu divonis ringan. “Bos Agung Sedayu Group Aguan pun tidak ada lanjutnya. Begitu pula Ketua DPRD DKI Jakarta yang notabene politikus PDIP Prasetyo Edi Marsudi,” jelas Muslim.