Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tidak menghadiri lebaran Betawi karena takut diusir warga.
“Ahok tak berani datang, kalau berani datang, bisa dipastikan akan diusir. Bagi warga Betawi Ahok sudah tidak layak menginjak kaki di wilayah Jakarta,” kata Ketua Front Betawi Bersatu (FBB) Akhmad Khusairi dalam pernyataan kepada suaransional, Senin (15/8).
Menurut Khusairi, Ahok banyak menyakiti warga Jakarta khususnya etnis Betawi. “Ahok itu dalam berbagai pernyataannya menyakiti warga Betawi,” jelas Khusairi.
Khusairi mengatakan, penolakan berbagai warga di Jakarta terhadap kunjungan Ahok menandakan warga ibu kota tidak suka terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu.
“Hampir semua warga Betawi pasti tidak suka Ahok. Haram tanahnya dikunjungi Ahok, daripada timbul gesekan, lebih baik dikasih pengumuman besar di berbagai sudut untuk menolak Ahok, kalau masih ngotot tahu akibatnya,” papar Khusairi.
Lebaran Betawi 2016 digelar di Lapangan Banteng, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (14/8/2016).
Namun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak terlihat hadir dalam acara rutin tahunan itu.
Padahal, dua tahun terakhir, tepatnya pada Lebaran Betawi 2014 dan 2015, Ahok selalu menyempatkan hadir dalam acara tersebut.
Meski tak ada Ahok, para pejabat teras Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tampak hadir, seperti Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Daerah Saefullah, serta sejumlah para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Hadir pula para anggota DPRD DKI, mulai dari Ketua Prasetio Edi Marsudi, Wakil Ketua I Mohamad Taufik, Wakil Ketua IV Abraham Lunggana, dan para anggota, seperti Riano Ahmad, Khotibi Achyar, dan Zainuddin “Oding”.
Lebaran Betawi merupakan acara rutin yang digelar Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Para petinggi Bamus yang hadir dalam Lebaran Betawi 2016, di antaranya Edi Nalapraya dan Nachrowi Ramli.