Sejumlah Ormas yang dipimpin mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Mayjen (Purn) Prijanto menemui keluarga Bung Hatta untuk meminta pencopot gelar Bung Hatta AntiCorruption Award (BHCA) kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menandakan penolakan terhadap mantan Bupati Belitung Timur memimpin ibu kota makin kuat.
“Ini penolakan terhadap Ahok makin serius,” kata paranormal politik Ki Surau dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (14/8).
Menurut Ki Surau, tokoh ormas yang mendatangi keluarga Bung Hatta itu merasa bertanggungjawab terhada nama mantan Wakil Presiden Indonesia itu.
“Mereka seakan merasa wajib menjaga nama baik Bung Hatta sebagai tokoh utama pemberi teladan baik kepada bangsa Indonesia,” ungkap Ki Surau.
Ki Surau melihat Ahok yang tidak santun, sangat arogan, sangat brutal, plin-plan, ucapan-ucapannya yang jauh dari pekerti luhur yang seharusnya disandang seorang pemimpin Indonesia sangatlah beda dari pekerti Bung Hatta.
Menurut Ki Surau pemberitaan Ahok di berbagai media termasuk di Youtube memperlihatkan kejiwaan Gubernur DKI Jakarta ini tidak sehat.
“Bukan saja penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang ia lakukan baik melalui keluarganya dan orang lain. Namun, pembesar satu ini telah membuat keluarga Bung Hatta tidak nyaman,” lanjut Ki Surau.
Ki Surau berharap putri sulung Bung Hatta, Meutia Hatta bertanya kepada panitia BHACA karena menyangkut nama baik Bung Hatta.
“Perbuatan dan perilaku Gubernur Ahok pastilah membuat ketidaknyamanan Keluarga Bung Hatta terusik. Umat Islam dan abangan hendaknya bersatu tolak Ahok pada Pilkada DKI 2017. Bila tidak maka sama saja ngebabu pada China peranakan satu ini,” pungkas Ki Surau.