Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang memangkas anggaran negara bisa diartikan menunjukkan ke publik kebodohan Presiden Jokowi dalam mengelola keuangan negara.
“Kalau Jokowi itu yang penting besar dan ternama tanpa perhitungan yang tepat, ternyata anggaran negara tidak sesuai, masuknya Sri Mulyani yang memangkas anggaran negara menunjukkan Jokowi salah dalam mengelola keuangan negara. Publik bisa menolak Jokowi itu bodoh,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Jumat (5/8).
Kata Huda, pernyataan Sri Mulyani bahwa kondisi ekonomi dalam keadaan yang tidak baik menunjukkan Presiden Jokowi hanya pandai pencitraan. “Selama ini Jokowi hanya pencitraan di media dan selalu ingin tampil di depan, tetapi tidak tahu masalah ekonomi,” ungkapnya.
Huda mengatakan, anggaran negara maupun berbagai proyek infrastruktur Jokowi yang ambisius bisa gagal karena tanpa melihat keuangan negara. “Jokowi hanya mau kerja, kerja, kerja, tetapi tanpa melihat fakta. Jokowi itu kerja tidak cerdas,” papar Huda.
Menurut Huda, target penerimaan pajak oleh Presiden Jokowi sangat tidak rasional. “Walaupun digenjot tetapi kondisi ekonomi melemah, penerimaan pajak pun berkurang. Ini yang tidak dipikirkan Jokowi,” pungkas Huda.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memenuhi janjinya untuk mengevaluasi APBN Perubahan 2016. Meski baru menjabat sebagai Menkeu sejak Rabu (27/7), Sri sudah memutuskan merombak postur APBNP 2016 dengan memangkas belanja hingga Rp 133,3 triliun.
Keputusan Sri melakukan penyesuaian APBNP 2016 telah disampaikan dan disepakati dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/8).
“Penyesuaian perlu dilakukan agar APBN menjadi lebih kredibel,” kata Sri menyampaikan hasil rapat sidang kabinet paripurna.
Hem aneh negara menitik beratkan ke pajak sedangkan perusahaan mau kecil tow pun besar lagi pada menjerit karna ekonomi kacut malah g sedikit yang gulung tikar ya pasti pajak pun makin nge drop bener2 g masuk logika tuh
tidak ada orang bodoh yg menjadi presiden, tdk ada pula org bodoh yg dicintai sampai jutaan org. yg bilang presiden bodoh hanyalah orang2 sok pintar yg dia sendiripun belum ada prestasi besar utk negaranya. presiden bisa saja salah namun satu hal yg pasti, presiden adalah orang pintar.
yep… setuju … itu fakta tak terbantah. Sri Mulyani (SM) bongkar2 anggaran pastilah wajar… tanggungjawab yang diemban tentu berdasarkan “cita rasa” SM, gitu aja kok repot
Jabatan Presiden karena dipilih rakyat melalui pemilu yang diragukan kualitasnya (masih bisa dimanipulasi & tidak semua rakyat mengikuti pemilu), JADI bukan karena pintar / bodohnya.
Infrastruktur itu penting akan tetapi kebutuhan dasar manusia adalah makan bukan infrastruktur, karena itu harus memprioritaskan sektor Pertanian,Peternakan,Perikanan,Perkebunan agar tercapai swasembada pangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Sehingga harga pangan menjadi murah dan tidak usah impor makanan seperti beras,gula,sapi,dll.
Kemudian banyak sekali pemuda-pemudi usia produktif diatas 18 tahun yang pengangguran, seharusnya pemerintah mau merangkul mereka memberikan pelatihan (Depdikbud),setelah itu disalurkan (Depnaker) agar bisa bekerja
( Kerja Depnaker & Depdikbud apa ya ? ).
Jangan cuma bisa bikin iklan saja ” Kalau tidak bayar PAJAK apa kata Dunia “.
Kemudian kira – kira antara Direktur & wakilnya mana yang penghasilannya lebih besar ?
Jabatan Presiden sampai dengan pejabat yang paling rendah adalah wakil rakyat yang bekerja untuk negara. seharusnya penghasilan mereka tidak boleh lebih tinggi dari UMR, dan terus menerus meminta fasilitas mewah.
Sehingga dana APBN bisa dipangkas, Pembangunan di daerah akan meningkat pesat, karena aparatnya digaji tidak lebih tinggi dari UMR sehingga mereka mati – matian membangun daerahnya agar UMR naik, gaji merekapun naik.
JADI bukan CUMA PAJAK LAPIS LEGIT saja, kasihan rakyat kecil segala sesuatu serba pajak berlapis – lapis. Makanya majukan BUMN Jangan cuma ngandelin Investor asing terus (KERJA donk,katanya kerja nyata,tapi BUKTINYA ? ).
Cuma bisa minta PAJAK, malu sama PENGEMIS, pengemis saja tidak maksa, ini kok mintanya maksa, Apa kata SETAN ?
JADI FANATIK KEPADA MANUSIA ITU TIDAK BAIK, JANGAN SUKA MENJILAT.
IYA DIATAS IYA, TIDAK DIATAS TIDAK.
Menghina presiden bisa dituntut
Penulis ini pasti ORANG TIDAK WARAS !
Arahnya sudah merongrong kewibawaan Negara, bahkan menghasut dgn membenturkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dgn Presiden Jokowi !
Begitu pula media ini (SN) merupakan corong kelompok “ultra kanan” yg kecewa berkepanjangan krn kalah pilpres 2014.