Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak berani mencopot Puan Maharani walaupun tidak punya prestasi menandakan mantan Wali KOta Solo itu masih di bawah Megawati.
Demikian dikatakan pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Rabu (27/7). “Kalau berani, harusnya Puan Maharani itu dicopot saja,” ungkap Huda.
Huda mengatakan, Jokowi tidak mencopot Puan Maharani karena takut tidak mendapat dukungan dari Ketua Umum PDIP. “Ini membenarkan Jokowi sebagai petugas partai. Walaupun Mega tidak menjabat sebagai presiden, tetapi bisa mengendalikan Jokowi termasuk dalam urusan reshuffle,” papar Huda.
Huda juga menyinggung habisnya kader HMI di jajaran Kementerian. “Lihat saja para kader HMI sedang dihabisi Jokowi, Anies Baswedan, Ferry Mursyidan Baldan, Yuddy Chrisnandi. Kalau dibandingkan prestasi Puan, kader HMI yang menjabat menteri masih lebih bagus,” ungkap Huda.
Kata Huda, harusnya Jokowi mengambil kader HMI dari kalangan profesional atau partai untuk menggantikan kader HMI yang diganti. “Banyak kalangan profesional dari kader HMI, kenapa tidak dipilih JOkowi. Ini aneh sekali, Jokowi tidak suka ke HMI. Padahal HMI punya jasa kepada bangsa Indonesia,” pungkas Huda.
1 komentar
Komentar ditutup.
Udah terlanjur Jokowi jadi Presiden mega jadi Ratu nya. Mega pikir dia mau membentuk kerajaan karena bapak nya Soekarno.
Padahal jauh banget kehebatan Soekarno sama Mega.
Bawa bawa nama bapak padahal ga punya kualitas.
Sebisa mungkin jangan pernah lagi pilih pemimpin dari PDIP.
Sebijak apapun orang nya bakal di kacungin sama si Mega.
Cukup sudah negara ini dikuasai Partai Politik lah.
Presiden memang harus independen dalam mengambil langkah, bukan di kacungi Parpol.
Udah capek kita rakyat liat drama politik parpol.