Perusahaan Otobus (PO) Nusantara di Kabupaten Kudus dikabarkan sedangkan mengalami kebangkrutan sehingga beberapa armadanya dijual untuk menutupi utang dari bank.
Berdasarkan pengakuan kondektur PO Nusantara Jurusan Kudus-Jakarta yang tidak mau disebutkan namanya mengakui perusahaan milik Handojo Jonatan Budianto itu sedang alami penurunan.
“Iya mas, kondisi keuangan Nusantara alami kelesuan, beberapa bus dijual untuk bayar utang,” ungkapnya kepada suaranasional beberapa waktu lalu.
Kondektur itu mengatakan, kelesuan keuangan yang dialami Nusantara karena proyek Omah Bus kurang peminat. “Kelihatannya bus Omah mlaku sepi peminat, padahal biayanya sangat mahal, padahal sudah dipromosikan di Jakarta,” ungkapnya.
Suaranasional juga mendapatkan dokumen di http://www.setpp.depkeu.go.id/DataFile/Risalah/43936.pdf di mana disebutkan PO Nusantara sedang mengalami masalah dengan pajak.
Berdasarkan data itu terungkap, PO Nusantara mempunyai utang ke BRI Rp12.000.000.000.
Dari pinjaman BRI itu, PO Nusantara harus membayar bunga Bunga Rp232.418.733,00
Beberapa karyawan PO Nusantara saat diminta konfirmasi terkait kondisi keuangan tidak ada yang mau jawab. “Saya tidak tahu mas,” ungkap karyawan yang bertugas di bagian tiket bus di kantor PO Nusantara Kudus.