Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang marah terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman karena ada aturan yang merugikan sektor hanya kepura-puraan dan akting untuk menutupi kelemahannya selama ini.
“Marah ini hanya akting dan kepura-puraan. Dulu marah sama setya Novanto, sekarang baikan bahkan dukung jadi Ketum Golkar,” kata aktivis politik Ahmad Lubis kepada suaranasional, Jumat (15/6).
Kata Lubis, beberapa kali, Presiden Jokowi marah tetapi tidak pernah berefek kepada yang bersangkutan. “Dulu marah beberapa menteri saling menyalahkan, setelah marah, masih saja beberapa menteri berpolemik di media,” kata Lubis.
Lubis melihat, kemarahan Jokowi itu justru tidak menyelesaikan permasalahan. “Kalau untuk media laku dijual, tetapi tidak menyelesaikan masalah,” papar Lubis.
Presiden Jokowi marah dan geram terhadap satu undang-undang dan satu peraturan menteri pertanian yang dinilai menghambat perkembangan peternakan. Aturan ini hanya memberi keuntungan kepada pihak-pihak tertentu sehingga menyebabkan harga daging di pasaran menjadi lebih mahal.
“Ini tidak betul ada peraturan seperti ini dan harus segera direvisi, kalau tidak kita akan terus-menerus membeli daging dengan harga mahal dan tidak kompetitif,” kata Presiden Joko Widodo seperti ditulis Antara di Jakarta, Kamis (14/7).
Meski demikian, Jokowi tidak menyebut peraturan apa yang dimaksud. “Nanti biar pak menteri pertanian yang menjelaskan,” katanya.