Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang mempolitisasi agama dengan menggunakan kata ‘munafik’ untuk menuding aktivis lingkungan.
“Ahok sedang mempolitisasi agama dengan menggunakan istilah dalam agama Islam ‘munafik’. Padahal yang munafik itu Ahok,” kata pengamat politik, Muhammad Huda dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (19/5).
Kata Huda, Ahok layak disebut gubernur munafik karena pernyataannya tidak sesuai yang diucapkan. “Waktu di sidang dan sebagai saksi kasus UPS, Ahok mengelak tanda tanda, tetapi saat hakim menunjukkan, Ahok baru mengakui. Ini menunjukkan Ahok munafik,” papar Huda.
Huda mengatakan, saat ini Ahok mulai terpojok dalam kasus reklamasi karena munculnya data dari koran Tempo dan pihak KPK tidak mengelak terkait anggaran dari pengembang untuk penggusuran.
Ia mengingatkan, Ahok memakai kalimat ‘tukang fitnah masuk kerak neraka’ untuk mendapat dukungan dari kalangan Islam. “Padahal Ahok suka fitnah orang tua dengan sebutan maling pada orang tua. Ini yang harus diungkapkan pada media,” jelasnya.
“Saat ini Ahok terpojok, Tempo mengeluarkan data valid, KPK pun tidak mengelak, tetapi akan terus mempelajari. Posisi yang terpojok ini Ahok akan terus melawan siapa saja termasuk aktivis lingkungan,” papar Huda.
Sebelumnya, Ahok menuding para aktivis lingkungan itu kampungan dan munafik karena pada kenyataaannya tidak ada satu pun dari mereka yang bersuara ketika banyak warga bantaran sungai Ciliwung hidup dalam kondisi memprihatinkan.
“Sekarang kenapa (aktivis) tidak ada yang protes, makanya apa ada yang ingin warga DKI tinggal dalam kondisi ketidakmanusiawian. Makanya saya lawan yang begituan, enggak usah munafik gitu loh, kampungan dan munafik,” tutur Ahok. kata Ahok di sela-sela blusukannya menyusuri sungai Ciliwung, Rabu (18/05/2016).