Petani di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mendukung langkah Kementerian Pertanian dan Polri membongkar sindikat pemalsu pupuk di Kecamatan Cikembar.
“Aksi kedua lembaga itu sangat kami apresiasi, karena jika pabrik pupuk palsu itu tidak terbongkar maka kami sebagai petani yang akan dirugikan,” kata Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) yang juga menjabat Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Sukabumi Encep Sofyan di Sukabumi, Ahad (10/4) sebagaimana dikutip dari Antara.
Menurutnya, terbongkarnya sindikat pemalsu pupuk berawal petugas menyita beberapa kontainer yang berisi pupuk palsu di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang kemudian dikembangkan ternyata pabrik pupuk itu beroperasi di Kecamatan Cikembar.
Akibat ulah pemalsu pupuk tersebut petani khawatir tanamannya tidak bisa lagi produktif karena kandungan pupuk tersebut tidak mengacu kepada aturan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Bahkan, dia juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus pemalsuan pupuk ini hingga ke akarnya agar tidak ada lagi pupuk palsu yang beredar di petani yang bisa menyebabkan kerusakan lingkungan.
“Kami juga siap membantu jika pihak kepolisian maupun Kementan membutuhkan bantuan kami untuk membongkar kasus-kasus pemalsu dan penyelewengan pupuk bersubsidi,” tambahnya.
Encep mengatakan di Kabupaten Sukabumi terdapat puluhan ribu petani, namun selama ini pihaknya belum pernah menerima informasi maupun laporan adanya pupuk palsu, karena petani membeli pupuk di kios resmi yang sudah mendapat izin pemerintah.