Pesawat Batik Air mengalami tabrakan saat hendak take off di runway (landasan pacu) Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat Batik Air itu menabrak pesawat kecil TransNusa, Senin (4/4).
Sebagaimana dikutip Harian Nasional, kata Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait, menara pengawas (ATC) sudah memerbolehkan pesawat Batik Air lepas landas (take off). Namun saat menjelang lepas landas, pesawat bersenggolan dengan pesawat TransNusa yang saat itu sedang ditarik traktor (dalam proses pemindahan).
“Pilot in Command langsung memutuskan membatalkan take off (aborted take off) untuk memastikan keselamatan penumpang,” katanya, Senin (4/4).
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, peristiwa ini kecerobohan ATC yang sangat serius. Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) harus mengusut tuntas kasus tersebut.
“Ini menandakan tidak ada koordinasi antara petugas ATC dengan petugas darat yang menarik pesawat TransNusa ke hanggar,” ujarnya.
Ia menilai, tingkat keselamatan penerbangan di Indonesia masih rendah. Kemenhub harus memberikan sanksi pada petugas yang terlibat dalam insiden ini, termasuk manajemen Bandara Halim Perdanakusuma.
https://www.youtube.com/watch?v=F0qU1XBFvy8