Ketua Umum Partai Hanura Jenderal (Purn) Wiranto tak punya malu mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Jenderal (Purn) Wiranto memang cumam punggawa (juga tiggal di Punggawan Solo) maka tidak malu dukung Ahok setelah ditinggal Hary Tanoe,” kata Guru Besar UI Profesor Sri Edi Swasono kepada suaranasional dalam sebuah diskusi di group whatsapp.
Sri Edi mengatakan, jika Ahok menjadi pemenang di Pilkada DKI Jakarta menjadi serajah di era modern etnis minoritas menjadi pemimpin mayoritas.
“Ketika minoritas menjadi pemimpin..maka tak salah kita berkaca pada sejarah Amerika yang menggusur suku Indian, Australia memojokkan aborigin, Malaysia dan singapura menendang melayu, Indonesia/Jakarta mengusir pribumi masih mau dijajah oleh mereka?” ungkap Sri Edi.
Sri Edi menyatakan, tidak mau dipimpin oleh seorang minoritas. “Saya mah ogah,” pungkas menantu Bung Hatta ini.
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyatakan dukungan yang diberikan partainya kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 merupakan hasil penjaringan dari suara kader tingkat cabang dan daerah.
Wiranto menegaskan pilihan Hanura untuk Ahok bukan atas dasar keinginan pribadi, melainkan berdasarkan penjaringan aspirasi mulai dari pengurus cabang yang terkumpul di Dewan Pimpinan Pusat.
“Setelah itu merupakan suara daerah dan provinsi, Ketua DPD lapor ke saya. Saya putuskan dukung Ahok dalam Pilgub mendatang,” kata Wiranto di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Sabtu (26/3).