Jaringan Islam Liberal (JIL) yang diketuai Ulil Abshar Abdalla tidak bersuara ketika warga Bali hanya menghendaki gubernurnya dari agama Hindu.
“Ulil itu hanya ribut ketika umat Islam menghendaki pemimpin daerah dari kalangan Islam bila mayoritas daerah tersebut Islam. Padahal itulah karakteristik bangsa Indonesia. Biarkan Bali dipimpin orang Hindu, Papua orang Kristen dan Indonesia orang Islam, termasuk Jakarta orang Islam,” ungkap pengamat politik Ahmad Yazid kepada suaranasional, Senin (14/3).
Kata Yazid, Ulil dan kelompoknya tidak pernah bersuara ketika umat Islam terzalimi. “Ulil pernah ngak bersuara orang-orang yang diduga teroris diperlakukan zalim oleh Densus 88,” ungkap Yazid.
Yazid mengatakan, orang seperti Ulil itu ingin merusak bangsa Indonesia. “Kalau lihat pemikiran bidang ekonomi Ulil lebih setuju pada liberalisme pasar bebas, padahal ini bertentangan dengan Pancasila,” pungkas Yazid.