Bandara Halim Perdana Kusuma yang berhasil dikuasi Lion Air Group menandakan Presiden Jokowi sama dengan Megawati Soekarnoputri yang menjual aset negara ke asing.
“Jokowi sama dengan Mega yang suka jual aset negara ke swasta bahkan asing,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Jumat (11/3).
Menurut Muslim, penguasaan Lion Air Group terhadap bandara Halim menandakan kedaulatan bangsa Indonesia tergadaikan. “Padahal Bandara Halim itu pusat pertahanan udara di mana menyimpan banyak informasi rahasia negara,” jelas Muslim.
Muslim menyesalkan kedaulatan Udara Indonesia sudah dirampas pihak swasta dengan jatuhnya Bandara Halim ditangan Lion Air Group. “Kalau kedaulatan udara dirampas, informasi penting rahasia mudah disadap. Pihak yang menguasai Bandara Halim bisa memanfaatkan alat-alat canggih untuk menyadap informasi,” pungkas Muslim.
Sebagaimana dikutip dari Harian Nasional PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), anak usaha Lion Air Group memenangkan putusan hakim terkait pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma. Mahkamah Agung (MA) menolak peninjauan kembali (PK) yang diajukan Angkasa Pura II dan menyatakan PT ATS sebagai pengelola bandara tersebut.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan belum menerima keputusan MA. Pengelolaan dan pengoperasian Bandara Halim Perdanakusuma, kata dia, akan dikerjasamakan dengan Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) seperti Angkasa Pura atau badan usaha lainnya.
“Kami tidak ada keinginan untuk mengambil alih”, ujar Edo-sapaan Edward di Jakarta, Jumat (5/3).
emnng yg punya siapa?,maen jual aja seenaknya