Pemerintah belum bisa memastikan mengangkat guru honorer. Padahal saat mau sebagai capres, Jokowi berjanji akan mengangkat guru honorer.
Bahkan Jokowi ikut menandatangi Piagam Perjuangan Ki Hajar Dewantara yang isinya mensejahterakan para pendidik.
Di acara Rapimnas PGRI, di Puri Agung Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014) saat Jokowi yang menjadi capres ingin merampungkan secepatnya guru honorer.
“Kalau saya jadi presiden pengen rampungkan secepatnya (masalah guru honorer). Tapi harus ada kualifikasi,” ungkap Jokowi.
Namun janji itu tinggal janji, guru honorer sudah melakukan demo menuntut kejelasan namun Jokowi tidak bisa menyelesaikan guru honorer untuk diangkat sebagai PNS.
Menanggapi kasus ini pengamat politik Muslim Arbi menilai Jokowi itu sudah membohongi para pendidik di Indonesia. “Guru telah dipolitisasi Jokowi dan tim suksesnya,” ungkap Muslim kepada suaranasional, Kamis (11/2).
Muslim menilai sudah watak Jokowi yang suka berbohong dan tidak menempati janji. “Lihat saja berapa janji yang sudah ditepati Jokowi saat kampanye,” jelas Muslim.
Muslim melihat gerakan guru honorer yang berdemonstrasi ini bisa menjadi kekuatan besar. “Ini kekuataan besar, para guru honorer bisa menyuarakan kebenaran dan menuntut keadilan,” pungkas Muslim.