Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima Gus Dur Award 2016 padahal selama ini mantan Bupati Belitung Timur itu suka menyakiti rakyat kecil seperti melakukan penggusuran.
Gus Dur yang dikenal selama ini justru membela rakyat kecil dan antipenggusuran dan membela pedagang kaki lima (PKL).
Gus Dur termasuk tokoh antikorupsi dan tidak pernah menggunakan kata-kata kasar terhadap warga kecil, namun Ahok berkata kasar dan diduga terlibat kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Putri tertua Gus Dur, Alissa Wahid di akun Twitter-nya @AlissaWahid mengakui ada perbedaan pendapat saat memberikan Gus Dur Award. “Beda pendapat kan hal biasa. Tidak ada yang salah dg menyatakan pendapat. Lain soal kalau tindakan melanggar hukum,” ungkapnya.
Sedangkan Putri Gus Dur lainnya Yenny Wahid mengklaim Ahok adalah sosok pejuang anti korupsi yang selalu mengedepankan pelayanan publik yang baik. Selain itu, kata Yeni, Ahok juga dinilai tegas kepada pengusaha yang rakus. Kesemuanya itu, katanya, merupakan cerminan sifat Gus Dur.
“Ada satu lagi kesamaan tokoh ini dengan Gus Dur yaitu dia banyak omong. Tapi sayangnya dia bukan Gus Dur jadi kita harus ingatkan untuk ngerem sedikit karena kita sayang sama dia. Inilah, Basuki Tjahaja Purnama,” ujar Yenny.
Selain penghargaan kategori tokoh politik dan pemerintahan, Gus Dur Award 2016 juga memberikan penghargaan untuk kategori tokoh agama dan tokoh sosial budaya. Peraih penghargaan dari kategori tokoh agama adalah Mustofa Bisri sedangkan dari tokoh sosial budaya adalah Sutanto atau Tanto Mendut.