Gerakan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang meresahkan masyarakat ternyata pendukung gerakan Revolusi Mental.
Berdasarkan situs resmi gafatar.org disebutkan sejak awal organisasi ini untuk melakukan Revolusi Mental.
“Sejak awal berdirinya pada tahun 2011, GAFATAR telah mengajak bangsa ini untuk melakukan Gerakan Revolusi Mental Spiritual yang dibentuk oleh ruh suci (ruhul qudus/firman) dari Tuhan Yang Maha Suci lagi Menghidupkan, sehingga akan “melahirkan” manusia-manusia baru/contoh dengan karakter/akhlak/kepribadian yang baru pula sesuai dengan karakter Sang Penciptanya,” Ketua Umum GAFATAR, Mahful M. Tumanurung.
Seorang dokter yang hilang bernama Rica diduga menjadi korban Gafatar.
Bukan hanya itu saja, seseorang yang telah ikut Gafatar tidak pernah shalat. sebagaimana dikutip dari Tempo.co, Ahmad Kevin tidak pernah shalat setelah ikut Gafatar.
“Padahal dulunya sangat taat dan rajin salat ke masjid. Puasa juga sudah tidak lagi dilakukan. Yang biasanya main dengan teman di tetangga, tidak dilakukan lagi oleh Kevin. Dia lebih sering ikut kegiatan bersama ayahnya,” kata nenek Kevin, Maria Restubun.