Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sebut-sebut melindungi mafia minyak yang dipegang Riza Chalid. Selain itu pengusaha minyak keturunan arab ini mempunyai hubungan yang baik dengan Hatta Rajasa.
Riza bermanufer dan ikut membantu beberapa anggota keluarga besar SBY untuk memiliki bisnis impor ekspor minyak mentah.
Menurut George Aditjondro dalam bukunya ‘Gurita Bisnis Cikeas’, jika dulu Reza (Global Energy Resources) membayar premi keluarga Cendana, maka Riza membayar Cikeas sebesar 50 sen dollar per barrel.
Jadi kalau ekspor Indonesia 900 ribu barrel perhari, maka yang masuk kepada keluarga SBY diperkirakan mencapai USD 450.000 per hari ditambah bonus boleh mengekspor minyak mentah sebesar 150 barrel per hari.
Inilah yang membuat Dirut Pertamina, Karen Agustiasan, pernah mengancam meletakkan jabatan karena tidak tahan menghadapi tekanan Cikeas.
Keberhasilan Riza masuk dalam lingkaran rezim Cikeas, membuat ia leluasa mengatur orang nomor satu di Pertamina.
Walaupun Riza dikenal sebagai orang yang rendah hati, namun siapapun pejabat di Pertamina yang melawan perintahnya, dipastikan akan terpental.
Hal itu pernah dialami oleh Ari Soemarno, mantan Dirut Pertamina. Saat itu, Ari Soemarno berencana memindahkan Petral dari Singapura ke Batam. Riza tidak setuju dan menganggap rencana Ari Soemarno itu berbahaya. Ari Soemarno selanjutnya dipecat dari Dirut Pertamina.
Maka tak heran jika para pejabat di Pertamina termasuk Direktur Pertamina, akan ‘gemetar dan tunduk’ jika bertemu dengan sosok Reza.
Bukti kehebatan Riza juga pernah dirasakan sendiri oleh Dahlan Iskan. Saat itu, Dahlan Iskan sangat bernafsu membubarkan Petral, memindahkan Petral ke Indonesia dan mencegah orang-orang yang menjadi boneka Reza, cs menjadi Direksi Pertamina.
Bahkan Dahlan Iskan sempat berjanji untuk mengalahkan BUMN Malaysia seperti Petronas dalam waktu dua tahun.
Namun nafsu Dahlan itu kandas di tengah jalan karena ia takhluk dari Cikeas yang telah disusupi oleh Riza. Reza dengan cerdiknya semakin menusuk ke istana lewat Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM dan Edhie Wibowo, adik Ny. Ani SBY, dan jelas melalui Hatta Rajasa, besan SBY