Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah melakukan makar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia karena akan melawan KPK jika dijadikan tersangka oleh lembaga antirasuah.
“Kalau melawan KPK berarti sudah makar. Seorang pejabat publik memberikan contoh yang tidak baik,” kata pengamat politik Muslim Arbi dalam keterangan kepada suaranasional, Rabu (25/11).
Kata Muslim, aparat kepolisian harus segera menangkap Ahok karena pernyataannya sebagai bentuk makar melawan lembaga resmi negara. “Ahok mengatakan melawan lembaga dan dikatakan dengan arogan. Ini sebuah pernyataan melawan hukum,” papar Muslim.
Muslim juga menyesalkan beberapa LSM antikorupsi justru diam saat Ahok menyuarakan melawan KPK. “LSM antikorupsi sangat diduga kuat telah dibeli Ahok. Mana suaranya. Kasus RS Sumber Waras diam, justru mencari kesalahan Ketua BPK Perwakilan DKI Jakarta. Ini sangat aneh,” pungkas Muslim.
Sebelumnya Ahok akan melakukan perlawanan dan menyerukan pembubaran terhadap KPK jika dirinya dijadikan tersangka oleh lembaga antirasuah itu.
“Kalau KPK sampai menersangkakan saya dengan alasan tidak jelas, berarti takdir saya juga melawan oknum KPK. Top banget, republik ini saya lawan semua,” kata Ahok di Balai Kota, Selasa (24/11).
Bukan hanya itu, Ahok kembali menantang BPK memublikasikan rekaman pemeriksaannya yang berlangsung selama sembilan jam. Nantinya, publik akan menilai apakah Basuki atau BPK yang bersikap tendensius.