Komjen Budi Waseso (Buwas) yang tersingkir dari Kabareskrim menjadi indikasi kuatnya Jusuf Kalla (JK) dalam melindungi rekan bisnisnya agar tidak tersentuh aparat penegak hukum.
“Padahal Jokowi sudah memerintahkan aparat kepolisian tentunya dalam hal ini Bareskrim membongkar korupsi di pelabuhan. Dengan terpentalnya Buwas menandakan kuatnya Dirut Pelindo II RJ Lino dan jaringan JK di Istana,” ungkap pengamat politik Zainal Abidin dalam keterangan kepada suaranasional, Jumat (4/9).
Menurut Zainal, setelah digeledah penyidik dari Bareskrim RJ Lino langsung menelpon Sofyan Djalil yang notabene orang dekat JK. “RJ Lino menghubungi Sofyan Djalil, ini menandakan Lino punya hubungan yang dekat dengan JK dan jaringannya,” ungkap Zainal.
Zainal mengatakan, setelah Presiden Jokowi melakukan sidak di pelabuhan, selang sehari RJ Lino langsung menemui Jokowi dan mengatakan, tidak ada masalah. “Tindakan RJ Lino ini menandakan kuatnya backing dia sehingga berani membantah ada masalah di pelabuhan,” jelas Zainal.
Zainal mengatakan, dalam peristiwa ini menandakan, ada persaingan yang kuat antara Jokowi-JK. “Lihat saja PDIP di DPR minta untuk membongkar kasus korupsi di pelabuhan. Ini akan menarik kalau dibongkar karena akan melibatkan orang-orang penting di Indonesia,” jelas Zainal.
Selain itu, Zainal mengaku pesimis dengan Kabareskrim baru Komjen Anang Iskandar untuk membongkar korupsi besar termasuk melanjutkan kasus di Pelindo II.