Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro seolah menyerah dengan mengatakan, menyerahkan kepada Tuhan terkait pertumbuhan di Indonesia.
“Ini justru membuat rakyat makin pesimis dengan pernyataan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Mungkin dia tahu kapasitas Jokowi tidak akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi sehingga dia mengatakan seperti itu,” kata pengamat politik Ahmad Yazid kepada suaranasional, Jumat (28/8).
Menurut Yazid, Bambang Brodjonegoro sudah mempunyai data terkait pertumbuhan ekonomi sehingga dia sampai mengucapkan seperti itu. “Baru kali ini ada seorang menteri mengatakan seperti itu. Menandakan tidak ada harapan pertumbuhan ekonomi di bawah Presiden Jokowi,” jelas Yazid.
Kata Yazid, Bambang Brodjonegoro seorang birokrat yang jujur dalam melihat kondisi ekonomi sekarang ini. “Bambang ini orangnya jujur melihat kondisi ekonomi sekarang ini. Walaupun pemimpinnya mengatakan optimis tetapi cadangan APBN tidak ada, dan daya beli masyarakat turun, artinya pertumbuhan menurun,” jelas Yazid.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menyatakan terus melakukan upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. Namun, dirinya juga mengakui tidak mudah mencapai angka itu.
“Pokoknya kita usaha. Tercapai enggak tercapai itu urusan Yang Di Atas (Tuhan YME),” kata Bambang saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/8).
Tidak hanya mencapai target pertumbuhan ekonomi, Bambang menyatakantarget kemiskinan juga cukup sulit dicapai. Sebab, hal itu juga dipengaruhi faktor eksternal.
“Memang tidak mudah, karena memang target kemiskinan juga dipengaruhi eksternal. Ini ada kondisi yang kita tidak bisa kendalikan seluruhnya,” ujar dia.