Presiden Jokowi terlihat menjadikan Indonesia seperti perjudian di mana tidak ada kepastiam dalam bidang ekonomi dan penegakan hukum.
Demikian dikatakan pengamat politik, Ahmad Baidhowi dalam keterangan kepada suaranasional, Jumat (10/7).
Menurut Baidhowi, Jokowi tidak punya perencanaan ekonomi yang jelas. “Jokowi hanya besar dalam menyampaikan mimpi-mimpinya membangun Indonesia, tetapi lemah dan tidak melihat data dan fakta,” ungkap Baidhowi.
Kata Baidhowi, Jokowi lebih senang pencitraan dan melupakan substansi dalam memimpin Indonesia. “Bukti suka pencitraan kemana-mana bagi-bagi Kartu Saktinya. Padahal itu kerjaan teknis yang bisa dikerjakan lurah atau RT,” jelas Baidhowi.
Baidhowi menyindir bahwa kemampuan Jokowi hanya sekelas RT. “Mungkin saja Jokowi ingin jadi RT tidak kesampaian makanya mencoba jadi RT. Rusak negeri ini dengan cara begitu,” pungkas Baidhowi.