Hubungan Indonesia-Australia di era pemerintahan Jokowi cukup panas terlebih lagi kebijakan Indonesia yang menghukum mati warga Australia yang terlibat narkoba.
Pemerintah Australia melalui berbagai cara termasuk mengirimkan ulamanya untuk menemui PBNU agar mendesak Pemerintah Jokowi menggagalkan hukuman mati.
Bukan itu saja, Australia pun mengancam akan membeberkan pembicaraan rahasia Jokowi menjelang Pilpres 2014. Baca di sini.
Dan yang terbaru, melalui imigrasi Australia membungkar identitas Presiden Jokowi termasuk nama orang tuanya. Selama ini, nama orang tua Jokowi tidak jelas.
Berdasarkan data yang ada di paspor, nama asli orang tua Jokowi tidak sesuai yang tertera di berbagai media. Ada juga nomor paspor Jokowi yang dibocorkan.
Melihat sikap ini Pengamat politik Renaissance Foundation, Amir Hamzah mengatakan, sikap Australia yang membongkar identitas palsu orang tua Jokowi karena mantan Wali Kota Solo itu salah melakukan diplomasi.
Kata Amir, Jokowi lebih mementingkan kunjungan ke China dan Jepang. Selain itu, Jokowi berlagak berani menantang Australia padahal untuk kepentingan politik dalam negeri.
Menurut Amir, pembicaraan Jokowi dengan petinggi China tentang program keamanan dan industeri maritim pasti akan mencubit kepentingan nasional Australia di tengah pengaruh geostrategi, geopolitik dan geoekonomi serta geomiliter.
“Karena itulah sangat wajar bila Australia segera melakukan respon terhadap sok pintarnya Jokowi dalam berdiplomasi,” ungkapnya.
Kata Amir, salam kasus eksekusi mati duo Bali Nine, Jokowi terlihat lemah dalam menghadapi tekanan Australia.