Survei yang dilakukan Poltracking dengan mengunggulkan Joko Widodo (Jokowi) di Kongres PDIP bagian operasi senyap yang dilakukan mantan Wali Kota Solo.
Demikian dikatakan pengamat politik Sahirul Alem, Selasa (24/3).
Menurut Alem, secara realitas politik, Jokowi tidak mungkin maju sebagai calon Ketua Umum PDIP.
“Ini hanya perang urat syaraf saja yang dilakukan tim Jokowi agar PDIP tidak menganggap sebelah mata Jokowi,” paparnya.
Kata Alem, cara yang dilakukan Jokowi terhadap Megawati dan PDIP justru akan membuka perang terbuka antara di antara keduanya.
“Ini akan membuka perang terbuka antara Jokowi dengan Megawati. Terlebih lagi, kader PDIP banyak yang kritik Jokowi,” jelas Alem.
Lembaga survei Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pakar dan opinion leaders menjelang Kongres PDIP pada April 2015. Hasilnya, para pakar menilai Joko Widodo paling potensial untuk menjadi Ketum PDIP, sementara Megawati Soekarnoputri ada di urutan ke 7 dari 9 tokoh.
Dalam survei bertajuk ‘Menyongsong Kongres PDI Perjuangan: Regenerasi atau Degenerasi?’, para pakar diminta menilai 9 tokoh di PDIP yaitu Ganjar Pranowo, Hasto Kristianto, Joko Widodo, Maruarar Sirait, Megawati Soekarnoputri, Pramono Anung, Muhammad Prananda Prabowo, Puan Maharani, dan Tjahjo Kumolo. Mereka dinilai dalam 10 aspek.