Petisi 28: Hanya Nyengar-nyengir, Jokowi tak Punya Gagasan Besar

Presiden Jokowi (IST)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak punya gagasan besar dalam membangun bangsa Indonesia.

“Ketika tak ada gagasan besar, akibatnya Presidennya sibuk sendiri “nyengar-nyengir” di depan kamera, sementara di saat yang sama rakyatnya menderita sendirian di gubuk gubuk derita,” kata aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti kepada suaranasional, Senin (23/10).

Kata Haris, Presidennya sibuk sendiri dengan sayembara dan bagi-bagi sepeda, rakyatnya menderita PHK sendirian.

Menurut Haris, tidak adanya gagasan besar menyebabkan kabinetnya sibuk sendiri buat macam-macam acara (event organiser), pencitraan, untuk habiskan anggaran, sementara anggota parlemennya juga sibuk sendiri buat pansus ini dan pansus itu, sebagian yang lain teriak teriak sendiri di depan kamera, buat sosialisasi empat pilar sendiri untuk habiskan anggaran.

“Demikian juga pembangunan infrastruktur, jalan tol dan sejenisnya, seakan berjalan sendiri terpisah dari partisipasi rakyat. Pembangunan infrastrukturnya berjalan sendiri tepisah dari program penyerapan lapangan pekerjaan yang berjalan sendiri juga,” ungkap Haris.

Memperhatikan keadaan bangsa dan masyarakat yang sangat memprihatinkan,  dipecah belah karena tidak adanya gagasan besar dari Presiden Joko Widodo, Haris berharap dua harapan untuk tiga tahun Jokowi menjadi Presiden.

“Pertama, kami berharap kekuatan muda, khususnya eksponen mahasiswa 1998, untuk tampil ke depan bertanggungjawab memperjuangkan terwujudnya gagasan dari kuasa terang. Runtuhkan sekat yang sengaja direkayasa dan dibentuk oleh kuasa gelap yang memisahkan dan membenturkan satu dengan yang lain, untuk menyatukan rakyat menyelamatkan bangsa kembali kepada Pancasila dan Proklamasi kemerdekaan 1945,” ungkap Haris.
 
Kata Haris, Kedua, jika tak punya gagasan besar untuk dapat mengubah keadaan bangsa dan  masyarakat yang telah jatuh di titik nadir, pecah berantakan, sebaiknya tak usah memaksakan diri untuk jadi Presiden.

“Daripada menjadi alat dari kerajaan kuasa gelap, kartel ekonomi dan kejahatan, karena tak mempunyai gagasan besar, sebaiknya mawas diri dan mundur dari jabatan Presiden,” pungkas Haris.