Ini Dia Trik Penggunaan Media Sosial untuk Menarik Muzaki

Penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp (WA) bisa untuk menarik para muzaki menitipkan sebagian harta untuk dikelola di lembaga zakat.

“Pengguna media sosial yang kami lakukan melalui WhatsApp (WA) karena berdasarkan status atau story. Simpul alumni ITB justru banyak di group-group WA. Ini yang dilakukan Rumah Amal ITB mendatangkan muzaki melalui group WA,” kata Direktur Laznas Rumah Amal Salman ITB, Romi Hardiansyah dalam acara expert talk yang diadakan Akademizi bertemakan “Strategi Media Sosial dalam menjaring Muzaki” beberapa waktu lalu.

Media sosial lembaga zakat bisa menampilkan kisah inspiratif orang-orang yang telah mendapatkan program dana zakat. “Kisah-kisah ini akan menarik para muzaki,” paparnya.

Kata Romi, lembaga zakat harus melihat segmentasi untuk menarik muzaki. Segmentasi Rumah Amal Salman ITB bukan hanya alumni dari kampus Ganesha tetapi beberapa perguruan tinggi di Bandung. “Aktivis Salman ITB juga berasal dari beberapa kampus di Bandung,” jelas Romi.

Direktur Eksekutif Salam Setara Foundation Ahmad Mujadid mengatakan, ada peningkatan orang berdonasi melalui digital sejak pandemi. Kondisi ini menjadi peluang lembaga zakat memanfaatkan media sosial untuk menarik para donatur. Jangkauan media sosial sangat luas namun hanya menyasar kalangan perkotaan, terdidik dan pemilik smartphone.

Perlu ada dua pendekatan untuk menjaring donasi di lembaga zakat. Pertama, manual dengan memanfaatkan pengajian maupun pertemuan termasuk tim sales marketing. Kedua, digital dengan memanfaatkan media sosial.

Memanfaatkan media sosial untuk menjaring donasi, kata Ahmad Mujadid perlu ada target yang disasar terutama kalangan yang mempunyai penghasilan tinggi maupun orang-orang yang mempunyai sifat peduli terhadap sesama.

Tim media sosial lembaga zakat bisa melihat pertemanan maupun status yang dibuat untuk menyasar para donatur.

Sedangkan Digital Interaction Rumah Zakat, Laila Istiqomah lebih menjelaskan teori tentang media sosial untuk marketing. Secara sederhana, sosial media marketing adalah proses marketing yang dilakukan lewat media sosial. Biasanya media sosial yang digunakan adalah Facebook, Instagram, atau Twitter.

Menurut Hubspot, social media marketing adalah sebuah aksi pembuatan konten. Konten inilah yang nantinya akan menarik perhatian masyarakat.

“Sedangkan menurut Neil Patel, sosial media marketing adalah proses menarik perhatian orang agar terikat (engaged) dengan konten yang disajikan. Jika sudah terikat, kemungkinan konten itu akan dibagikan tentu jadi lebih besar,” paparnya.

Januari 2023, terdapat setidaknya 167 juta pengguna media sosial di Indonesia. Dengan kata lain, 78 persen dari total 212,9 juta pengguna internet di Indonesia menggunakan media sosial atau sekitar 60,4 persen penduduk Indonesia menggunakan media sosial dari total penduduk sekitar 276,4 juta.

WA menjadi media sosial dengan pengguna tertinggi di Indonesia sepanjang 2022. WA dipakai oleh sekitar 92,1 persen warganet Indonesia berusia 16-64 tahun.

Penggunaan media sosial yang besar dari masyarakat Indonesia, kata Laila menjadi potensi lembaga zakat memanfaatkan perangkat digital itu untuk mengumpulkan menarik muzaki.