Eks Presidium GMNI: Jokowi Rakus, Serakah dan Kejam

Joko Widodo (Jokowi) merupakan presiden Indonesia yang rakus, serakah dan kejam. Mantan Wali Kota Solo itu ingin berkuasa seumur hidup dengan memanfaatkan keluarga dan orang-orang kepercayaannya. Jokowi memanfaatkan demokrasi untuk berkuasa sampai akhir hayatnya.

“Sepanjang berdirinya Republik Indonesia, hanya pemerintahan Jokowi yang praktek-praktek KKN begitu melampaui batas. Jokowi Serakah, rakus dan kejam menjadi representasi rezim yang belum pernah ada sepanjang pemerintahan yang berlaku di Indonesia. Jokowi seperti ingin merubah NKRI menjadi negara monarkh” kata Eks Presidium GMNI Yusuf Blegur kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (1/5/2024).

Kata Yusuf, Jokowi seperti ingin mengubah NKRI menjadi negara monarki. Tak sekedar dianggap publik sarat korupsi, bahkan sebagian besar keluarga Jokowi dilibatkan dalam politik dan pemerintahan tanpa etika dan kepantasan.

“Partai politik, DPR, KPU dan MK serta TNI Polri dll. telah menjadi bagian tak terpisahkan dari konspirasi kejahatan rezim dibawah kepemimpinan Jokowi. Mendukung kejahatan pemerintahan Jokowi berarti mendapat fasilitas uang dan jabatan. Bagi yang menentangnya, hanya penjara dan kematian yang didapat, setidaknya dimiskinkan,” jelasnya.

Anak, mantu, ipar dan kini keluarga besan Jokowi ikut memangku jabatan pemerintahan. Setelah Gibran menjadi walikota Solo dan sekarang wapres, Bobby Nasution menjadi walikota Medan dan Anwar Usman tetap dipertahankan sebagai hakim MK.

Publik kembali dikejutkan dengan pamannya Bobby Nasution yakni Benny Sinomba Siregar yang diangkat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekda Kota Medan. Tak cukup dengan melibatkan keluarga dalam jabatan pemerintahan, Jokowi juga memberikan penghargaan nasional berupa Satyalencana Karya Bhakti Praja kepada Gibran dan Bobby. Begitu parahnya Jokowi memerankan keluarga dalam praktek-praktek KKN.

Kata Yusuf, Jokowi benar-benar melampaui batas, lebih dari kejahatan konstitusi dan demokrasi. Keberadaan negara juga telah dianggap sebagai milik keluarga. Jokowi sepertinya sedang menyiapkan keluarga berencana, keluarga yang mengatur negara dengan perilaku KKN.

“Nilai-nilai, prinsip-prinsip dan pesan moral kebangsaan sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945 telah dihancurkan Jokowi. Sepertinya selain KKN, dengan politik dinasti Jokowi terus membesarkan Oligarki dan ingin menggantikan NKRI menjadi negara monarki,” paparnya.

Jokowi telah membunuh kaidah nasionalisme dan patriotisme yang menopang kelahiran NKRI. Jokowi telah mengkhianati cita-cita Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya. Jokowi juga telah menjadi antek asing. Semua kejahatan telah dilakukan bahkan tak ada yang tersisa sedikitpun, meski sekedar kebaikan untuk rakyat, negara dan bangsa Indonesia.

“Jokowi hanya terus memelihara kemiskinan dan kebodohan rakyat agar bisa dimanipulasi dan terus melanggengkan kekuasaannya. NKRI diambang kehancuran, seiring Jokowi membangun keluarga berencana dan membangun KKN yang terstruktur, sistematis dan masif. NKRI mungkin hanya akan tinggal sejarah, semua bermula dari satu orang yang kemudian melibatkan keluarga. Keluarga yang aktif menjadi keluarga berencana, keluarga yang identik dengan KKN,” pungkasnya.