Petakan Masjid Demi Tangkal Terorisme, Aktivis Muhammadiyah DKI: Polri Resahkan Umat Islam

Polri meresahkan umat Islam atas pernyataan memetakan masjid demi menangkal penyebaran terorisme di Indonesia

“Polisi membuat pernyataan memetakan masjid untuk menangkal terorisme. Narasi masjid dan terorisme itu sangat buruk karena bisa membingkai opini tindakan terorisme dari masjid,” kata aktivis Muhammadiyah DKI Farid Idris kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (28/1/2021). “Pernyataan Polri itu meresahkan umat Islam,” ungkapnya.

Kata Farid, masjid sebagai tempat ibadah yang menyatukan umat Islam. “Masjid bisa menjadi penggerak umat dalam mengatasi persoalan ekonomi umat,” ungkapnya.

Menurut Farid, polisi harus terbuka dasar menyebut masjid yang diduga menjadi bibit terorisme. “Tidak bisa asal-asalan menyebut masjid tertentu menjadi benih terorisme,” jelas Farid.

Farid mengatakan, ancaman terorisme yang nyata itu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. “Densus 88 harus dikirim ke Papua menghadapi KKB,” paparnya.

Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Mabes Polri Brigjen Umar Effendi mengaku bakal melakukan pemetaan terhadap masjid-masjid untuk mencegah penyebaran paham terorisme.

Hal itu ia sampaikan dalam agenda Halaqah Kebangsaan Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstremisme dan Terorisme yang digelar MUI disiarkan di kanal YouTube MUI, Rabu (26/1).

Dalam tayangan tersebut Umar tak merinci masjid mana saja yang masuk dalam pemetaan Polri. Dia hanya mengatakan ada masjid yang cenderung ‘keras’.

“Masjid warnanya macam-macam ada yang hijau, ada yang keras, ada yang semi keras dan sebagainya. Ini jadi perhatian kita semua,” kata dia.