Gus Imin Jadikan Jubir Desa Jadi Tim Pemenangan AMIN, PPJNA 98: Bawaslu Harus Bertindak

Bawaslu harus bertindak atas tindakan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Gus Imin) yang menjadikan jubir desa sebagai tim pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN).

“Jubir Desa jadi tim pemenangan AMIN, Bawaslu harus bertindak. Ini sebuah pelanggaran. Anggaran negara tidak boleh untuk kepentingan capres tertentu,” kata Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (8/12/2023).

Kata Anto, Bawaslu harus segera memanggil Gus Imin atas tindakannya menjadikan Jubir Desa menjadi tim pemenangan AMIN. “Bawaslu tidak boleh letoy dalam menghadapi dugaan pelanggaran Pilpres dan Pemilu 2024,” jelasnya.

Anto juga meminta Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mundur dari jabatannya. “Ada konflik interest saat Abdul Halim Iskandar kakak dari Gus Imin menjadi Menteri Desa PDTT,” ungkap Anto.

Muhaimin Iskandar menghadiri peluncuran 1 Juta Juru Bicara (Jubir) Desa AMIN (Anies-Muhaimin). Ini bersama Barisan Relawan Desa Anies-Muhaimin (BALAD AMIN) di Aula Pandansari, Taman Wiladarika, Cibubur, Jakarta.

“Bersyukur. Hari ini teman-teman berinisiatif mendirikan Jubir (Juru Bicara) Desa,” kata Gus Imin sapaan akrabnya, Kamis (7/12/2023).

Gus Imin berharap Jubir Desa AMIN dapat memberikan informasi perkembangan. Serta program-program capres-cawapres nomor urut 1 kepada masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.

“Diharapkan Jubir Desa ini memberikan informasi kepada masyarakat. Tentu dengan berbagai perkembangan terutama dalam rangka mengkonsolidasikan kekuatan pendukung AMIN,” ujarnya.

Jubir Desa, lanjut Ketua Umum PKB ini, harus menjadi kekuatan untuk mengawal suara-suara desa. Khususnya untuk pasangan palon yang diusung PKB, Nasdem, PKS dan Ummat ini.

“Di sisi yang lain terus menjadi kekuatan yang mengawal suara agar tidak dicurangi. Jubir Desa ini inisiatif orang-orang, tapi kira-kira para penggiat pecinta desa,” ucapnya.

Sementara itu, soal konsentrasi AMIN untuk pembangunan desa, AMIN akan fokus terhadap pembangunan mulai dari bawah yakni desa. Bahkan konsep pembangunan dari bawah ke atas itu sudah disampaikan Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

“Sebetulnya ada sejarahnya ketika Gus Dur jadi Presiden dulu jauh sebelum terpilih beliau sudah membaca strategi pembangunan nasional. Ini harus dibalik dari atas ke bawah menjadi dari bawah ke atas,” katanya.

“Di perkembangan 70 tahun Indonesia Merdeka ini bolak balik atas bawah atas bawah. Karena itu biar tidak gonta-ganti maka harus ada namanya keseimbangan dan pertumbuhan baru pembangunan,” ujarnya.

Jadi, ucap Gus Imin, pembangunan tidak hanya di Kota tapi juga di Desa. Sehingga tidak akan bisa cepat kalau pembangunan Desa itu menunggu pembangunan kota yang maju baru desa.

“Maka harus mulai secara merata, prinsip itu lah yang kemudian menjadikan AMIN bertekad kita akan mengembangkan keadilan teritorial. Apa itu keadilan teritorial? Pertumbuhan tidak hanya di Jawa di semua level pemerintahan daerah, tidak hanya di Kota tapi juga di Desa,” katanya.