Pesan untuk Luhut Pandjaitan dan Tomy Winata: Mundurlah dari Rempang!

Oleh: Ahmad Khozinudin (Sastrawan Politik)

Wahai Luhut Panjaitan dan Tomy Winata ! Mundurlah dari tanah Rempang. Kami umat Islam, tidak akan pernah menyerahkan sejengkalpun tanah Rempang, untuk memuaskan syahwat kalian akan dunia.

Kalian bisa membeli siapapun dari rezim ini, tapi kalian tidak akan pernah mampu membeli iman kami. Kami, adalah cucu-cucu dari Abu Bakar As Sidik RA, Cucu-Cucu Umar Bin Khattab RA, Cucu-Cucu Ustman bin Affan RA, Cucu-cucu Ali Bin Abi Thalib RA. Kami adalah umat Rasulullah Muhammad Saw.

Kakek buyut kami, telah teruji di lembah badar. Para pendahulu kami, telah menaklukan Palestina dan Konstantitonopel. Kami mewarisi darah pejuang, bukan pecundang. Kami telah terbiasa hidup dengan kemuliaan, berdiri sebagai laki-laki, dan jika pun harus roboh, juga sebagai laki-laki.

Kami akan membela setiap jengkal tanah umat Islam, hingga titik darah penghabisan. Kami akan jihad, dan menyongsong syahadah itu. Kami mencintai syahid, sebagaimana kalian mencintai dunia.

Kalian telah kaya raya, dengan menyumpal mulut dan perut kalian dengan kekayaan alam negeri ini, baik yang ada diperut bumi, juga yang ada diatas bumi. Bahkan, apa yang terhampar di lautan juga kalian makan.

Maka, jika kalian tetap masuk dan merampas sisa tanah yang kami miliki, maka ingatlah! Kesalahan itu bukan hanya tak akan dapat mengambil tanah rempang, tapi juga bisa mengurangi dan menghabiskan seluruh harta yang sudah kalian genggam.

Wahai Luhut Panjaitan dan Tommy Winata !

Kami hanya memiliki secuil tanah untuk kami hidup, jauh dari apa yang telah kalian kumpulkan. Kami hanya mempertahankan apa yang bisa sekedar mengganjal perut kami, bukan untuk memenuhi kerakusan seperti yang kalian pamerkan.

Jika kalian tetap berkeras hati, tidak peduli lagi dengan kami, maka kami pun tak akan peduli terhadap kalian. Kami, tak akan sedikitpun menyisakan rasa iba, pada setiap kezaliman dan keserakahan yang dipamerkan.

Ingatlah ! Roda selalu berputar! Ada saatnya kalian lengah, tergelincir dan jatuh justru karena kesombongan kalian. Ada saatnya kesombongan kalian akan dibayar mahal dengan kejatuhan kalian.

Ya Allah, persatukanlah kami umat Islam. Kuatkanlah kami, agar kami tidak dimangsa oleh orang orang kafir. Ikatlah kami dengan persaudaraan Islam, hingga kami akan ridlo dan ikhlas saling menanggung dan membersamai.

Ya Rasulullah,
Dengan sholawat kepadamu, berilah syafaat kepada kami. Jauhkanlah mara bahaya dari kami. Selamatkanlah negeri kami dari invasi China berkedok investasi, yang akan menggusur peradaban kami dan anak cucu kami.

Allahumma sholli ‘ala Muhammad….

Wahai umat Islam, bersatulah! Hingga kapan kita akan bersatu, jika tidak kita mulai hari ini? Karena itu, mulailah persatuan itu, dan kuatkanlah perjuangan dalam membela sesama umat Islam.

Yang dizalimi bukan jauh di Palestina, bukan di Irak, bukan di Afghanistan. Tetapi yang dizalimi adalah saudara dekat kita yang ada di Rempang! Bersatulah! Allahu Akbar ! [].