Demonstrasi Emak-emak di Bandung Minta Gibran dan Kaesang segera Diproses Hukum

Emak-emak Jabar yang tergabung dalam PRAMBOS Pergerakan Rakyat Militan Barisan Oposisi menggeruduk Gedung DPRD Jabar untuk menuntut agar anaknya Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep segera diusut tuntas terkait dugaan Korupsi, Kolusi Nepotisme (KKN) dan pencucian uang, Senen (24/1/22).

Emak- emak tersebut membawa spanduk bertuliskan “Kaesang Gibran Gate Harus Tuntas , jika tidak Jokowi Mundur”, “Kami Rakyat dari Bandung mendukung Ubedilah”, “Negara ini akan hancur jika tak mampu atasi KKN”, “Jokowi Presiden yang tidak punya rasa Malu”.

Ketika ditanyakan ke salah satu emak-emak peserta aksi, bunyi poster tidak punya rasa malu. Euis menjelaskan, Presiden membiarkan anak-anaknya kerja sama dengan pengusaha yang diduga punya masalah, dan baru di masa Jokowi menjadi Presiden membiarkan anak dan mantunya jadi wali kota, istilah sunda mah hawek (serakah).

“Kami emak-emak karena sekarang, keterbatasan ekonomi yang sangat sulit dan harga-harga kebutuhan hidup naik, sementara korupsi semakin meningkat. Tidak mungkin menyuarakan langsung ke Jakarta, hanya mampu menyuarakan suara hati kami yang menjerit di seputaran Gedung Sate agar Pemerintah Daerah Jabar dan DPRD Jabar menyuarakan dan ikut mendesak KPK agar kasus dugaan KKN anak-anaknya Jokowi diusut, KPK tidak perlu kuatir karena rakyat terutama kalangan emak-emak akan selalu mendukung KPK,” ungkap Yulia Bhayangkhari Korlap aksi.

Yulia mengatakan, perlu ada shock therapy agar KPK membersihkan KKN dimulai dari kalangan istana, karena ikan busuk itu dari kepala. Banyak cara bagi kalangan penguasa untuk memperkaya diri, kelompok bahkan keluarganya sendiri melalui manipulasi kebijakan dan berkolusi dengan pengusaha hitam.

“Jika kalangan Istana bersih dari korupsi, kami percaya pejabat ke bawah tidak akan berani untuk korupsi. Korupsi berakibat menyengsarakan rakyat,” jelasnya.

Pemerintah berutang banyak. Akhirnya rakyat dipajak dan harga-harga dinaikan serta subsidi buat rakyat dikurangi, demi membayar hutang. Sekarang ini korupsi meraja lela buktinya banyak yang tertangkap tangan oleh KPK.

“Untuk itu kami berharap KPK berani mengusut tuntas dugaan KKN anak-anak presiden Jokowi, agar semua pejabat di daerah menjadi takut untuk korupsi dan menyalah gunakan jabatannya,” pungkasnya.