Elektabilitas tak Capai 40 %, Beathor: Ganjar akan Dievaluasi dan Digantikan Puan

Pencapresan Ganjar Pranowo akan dievalusi oleh SK Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan digantikan Puan Maharani jika elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu tidak mencapai 40 persen.

“Ganjar diplot untuk capres tidak untuk calon wakil presiden, maka ketika suaranya di bulan Agustus ini tidak mencapai 40% maka dia dievaluasi oleh SK Ketua Umum Megawati,” kata Penasihat Repdem yang juga kader PDIP dekat dengan almarhum Taufik Kiemas kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (14/8/2023).

Setelah Ganjar dievaluasi, kata Beathor, Megawati mengeluarkan SK untuk posisi cawapres. “Untuk itu dikeluarkan lagi SK berikutnya tentang SK pengganti Ganjar oleh kader lain untuk posisi cawapres,” papar mantan tahanan politik era Soeharto.

Puan Maharani akan menerima SK Megawati sebagai cawapres dan diajukan untuk mendampingi Prabowo Subianto. “Puan itu kader PDIP yang cocok untuk jadi Cawapres Prabowo karena penuh pengalaman posisi jabatan baik di DPR RI dan di Kabinet,” jelas Beathor.

Beathor mengingatkan, PDIP tidak perlu mengikuti drama politik Jokowi yang telah menyiapkan Gibran sebagai cawapres di Pilpres 2024. “Jangan konflik dengan maunya Jokowi,” jelas Beathor.

Kata Beathor, Puan yang mempunyai pengalaman di DPR dan kabinet sehingga sangat layak menjadi pendamping Prabowo. “Jika Prabowo kolap, tidak mampu blusukan ke desa-desa maka Puan mewaliki Presiden menggantikannya, dan peluang Puan untuk maju Capres pada periode berikutnya sangat besar, karena punya pengalaman 5 tahun sebagai wakil presiden,” ungkapnya.

Selain itu, ia mengatakan, Prabowo mendapat dukungan Jokowi dengan masuknya Golkar dan PAN di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). “Prabowo bawa anggaran besar didukung Jokowi bentuk kabinet besar untuk lawan Anies-AHY,” pungkas Beathor.