Haikal Hassan tak Terlihat di Reuni 212, Ini Penjelasan Mujahid 212

Haikal Hasan tidak terlihat di acara Reuni 212 di Masjid At-Tiin, Jakarta Timur, Jumat (2/12/2022). Semenjak Habib Bahar Bin Smith menyebut Haikal Hassan pengkhianat, pria kelahiran 21 Oktober1968 tidak pernah tidak bersama kelompok 212 maupun dengan Habib Rizieq Syihab (HRS).

“Mungkin Haikal Hasan bisa jadi sungkan atau canggung bertemu dengan rekan-rekan lamanya,” kata Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (2/12/2022).

Haikal Hassan, kata Damai lebih mirip seorang politisi daripada pendakwah yang menyebarkan dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar. “Jati diri Haikal Hassan mirip politisi dan dalam bakal capres berat pilihannya ke Prabowo, namun ia juga terkenal dengan Si Kancil yang sulit ditebak dalam menentukan pilihan perjuangan,” paparnya.

Terkait bakal capres yang didukung 212, kata Damai menunggu ijtima’ ulama. “Kepastiannya menunggu Ijtima Ulama yang masih tetap setia dengan Sang Imam Besar kharismatik aset muslim dunia,” jelas Damai.

Massa aksi reuni 212, Jumat (2/12/2022), menggelar shalat subuh berjemaah di Masjid At-Tin, kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Massa sebenarnya sudah ada yang datang ke masjid tersebut sejak Kamis (1/12/2022) malam. Bahkan, ada yang sudah tiba sejak Kamis sore.

Penanggung jawab reuni aksi 212 Yusuf Martak menjelaskan, kegiatan pada tahun ini mengusung tema “Munajat Akbar dan Indonesia Bershalawat untuk Keselamatan NKRI”.

Reuni Aksi 212 dilaksanakan mulai Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Para peserta diwajibkan menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk meminimalkan penularan Covid-19.

“Dimulai dengan shalat tahajud hingga pukul 09.00 WIB. Bawa alat shalat, pakai masker, jaga protokol kesehatan, dan diharapkan mengenakan pakaian putih,” ujar Yusuf dalam keterangannya.

Yusuf menyebutkan bahwa reuni kali ini akan difokuskan pada kegiatan doa bersama dan bermunajat. Tidak seperti Reuni 212 sebelumnya di kawasan Monas yang digelar bersamaan dengan aksi damai untuk menyuarakan isu tertentu.

“Kenapa acara di sini? Karena memang di masjid ini kami akan melakukan acara yang bertema munajat. Di samping perjuangan, tadi sudah disampaikan, yaitu kami tidak hanya mengandalkan perjuangan, tetapi kami butuh kekuatan dari doa,” ungkap Yusuf.