Terbongkar! Alasan Erick Thohir Sinergikan BRI, PNM & Pegadaian

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semakin mantap untuk melakukan integrasi BUMN yang berfokus pada pembiayaan untuk sektor ultra mikro. Pertimbangannya adalah untuk mempertemukan sumber pendanaan yang sesuai dengan karakter pembiayaan yang disalurkan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bisnis pembiayaan yang dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero)/PNM dan PT Pegadaian (Persero) saat ini masih bergantung pada pembiayaan jangka panjang yang memiliki biaya tinggi. Sedangkan pembiayaan justru diberikan kepada nasabah kecil.

“PNM bisnis modelnya sangat bagus, tapi pendanaan sangat mahal jadi ga fair kalau membantu korporasi besar murah tapi ultra mikro mahal. Tapi ini bukan salah PNM tapi makanya sinergikan dengan BRI. Kalau ke luar pinjam bunganya 9%, tapi ke BRI bisa 3% jadi kan hemat 3%. Ini kenapa kita sinergikan pegadaian dan PMN,” kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/11/2020).

Hal ini sejalan dengan rancangan kementerian untuk membagi pasar yang lebih spesifik untuk bank-bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) saat ini ditugaskan untuk memperbesar porsi pembiayaan untuk sektor ultra mikro.

Hingga akhir September 2020 lalu porsi portofolio kredit UMKM di BRI mencapai 80,65% dari total kredit September 2020 yang mencapai Rp 935,35 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso menyebutkan rencana pengembangan BRI ke depan akan berfokus pada pembiayaan segmen ultra mikro. Dengan arah ini, maka BRI mengincar porsi pembiayaan UMKM bisa naik ke 85%.

Segmen unbankable memang belum banyak digarap oleh BRI selama ini. Segmen ini terdiri dari bagian, termasuk productive poor yang diyakini memiliki pangsa pasar sangat besar, namun hanya sangat sedikit bank yang bermain. Segmen ini sudah lebih dulu dipegang oleh Pegadaian dan PNM.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, mengatakan BRI harus menemukan sumber pertumbuhan yang baru. Untuk itu, BRI mulai masuk ke segmen ultra mikro dalam 2 bulan terakhir.

“Dalam 2 bulan kita sudah kasih ultra mikro Rp 5,5T dengan customer lebih dari 700 ribu nasabah,” kata dia beberapa waktu lalu.
[cnbcindonesia]