Lembaga Survei Jadi Pelacur Ilmu Pengetahuan

Beberapa lembaga survei tanpa malu-malu melacurkan ilmu dengan merilis hasil survei yang diragukan keilmiahannya. Hasilnya sudah ditentukan sebelum survei digelar. Jual beli hasil survei dan elektabilitas kandidat.

Demikian dikatakan pegiat dakwah Islam, Tarmidzi Yusuf dalam artikel berjudul ‘Hei Lembaga Survei Pelacur Ilmu Berhentilah Kalian Menipu Publik’.

Kata Tarmidzi, beberapa lembaga survei melakukan propaganda menggiring opini publik calon yang didukung oleh para cukong untuk Pilpres 2024. “Membangun opini elektabilitas semu dan menipu agar berkorelasi hasilnya dengan yang dirilis KPU,” jelasnyaa.

Tarmidzi menantang beberapa lembaga survei untuk membuka donatur dan sumber data responden agar diketahui publik.

“Saya yakin tidak akan berani. Bukan rahasia lagi kalau responden itu dipilih sesuai dengan hasil yang diinginkan. Silahkan buka sampling data secara terbuka untuk menguji kelimiahan dan indepedensi lembaga survei,” ungkap Tarmidzi.

Menurut Tarmidzi, rakyat sudah cerdas dan mengetahui lembaga survei menipu publik dalam 20 tahun terakhir. Lembaga survei bekerja tidak independen. Melacurkan ilmu dengan menggiring opini berdasarkan pesanan para cukong.

“Penggiringan opini melalui survei dan didukung media mainstream milik para cukong yang tidak cerdas dan membodohi publik dengan elektabilitas palsu kandidat presiden 2024,” ungkapnya.