Jokowi Terjebak dan Jadi Badut Politik

Jokowi (IST)

Joko Widodo (Jokowi) terjebak partai koalisi oposisi dan jadi badut politik setelah menggagalkan Mahfud MD sebagai cawapres.

Demikian dikatakan pengamat politik Dahlan Watihellu dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (12/8).

Kata Dahlan, pikiran politik yang terselubung dari koalisi kubu patahana bahwa KH Ma’ruf Amin bisa menjadi tameng simbol ulama dalam mendulang suara umat Islam sekaligus meredupsikan Ijtima Ulama, ini adalah suatu keterbatasan berfikir dari koalisi patahan dalam membaca peta politik koalisi oposisi.

“Ijtima Ulama dan ditambah lagi dengan skenario ngambek kardus kosong Partai Demokrat hanyalah umpan politik bagi koalisi patahana mengeluarkan nama Calon Wakil Presiden yang dianggap sakti,” jelasnya.

Dahlan mengatakan, munculnya nama KH Ma’ruf Amin menerangkan bahwa koalisi patahana termakan dengan umpan jelek dari koalisi opoisisi tersebut. Sebab, saat ini bisa dikatakan umat Islam terlanjur loyal kepada figur Prabowo Subianto, Partai Oposisi, dan para ulama yang berdiri di koalisi oposisi akibat kekecewaan dari beberapa kebijakan maupun sikap politik pemerintah selama empat tahun berjalan.

“Hilangnya figur Mahfud MD menambah masalah bagi koalisi patahana, sebab figur Mahfud MD adalah figur tepat yang mampu membuat blunder koalisi kubu oposisi, bukan figur Ma’ruf Amin yang dinilai rakyat sudah terlalu tua dan tidak layak lagi mengurusi hal-hal politik duniawi,” jelasnya.

Setelah munculnya KH Ma’ruf Amin, muncullah Sandiaga Uno (Wakil Gubernur DKI Jakarta), seorang figur muda, ganteng, cerdas, visioner, Enerjik dan ahli ekonomi yang akan mendampingi Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, kehadiran Sandiaga Uno ini semakin memperparah keyakinan percaya diri dari koalisi patahana. Selain ganteng, cerdas, visioner, enerjik dan ahli ekonomi yang diyakini bersama Prabowo Subuanto mampu membawa Indonesia sesuai harapan umat Islam dan rakyat Indonesia, figur Sandiaga Uno juga merupakan represetasi kaum muda Indonesia, seperti yang dipidatokan Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan pertama dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

“Inilah kecerdasan Prabowo bersama koalisinya dalam menentukan Sang Calon Wakil Presiden sesuai harapan rakyat,” paparnyam

Setelah munculnya Sandiaga Uno, muncullah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta para ulama dan koalisi partai oposisi, mengantarkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mendaftarkan diri sebagai Capres dan Cawapres RI 2019 – 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat.

“Di situlah berakhirnya skenario menjebak koalisi patahana Jokowi dengan umpan jelek. Yang pada akhirnya raut wajah Ketua Umum PDIP terlihat sedang kurang begitu sehat saat mendeklarasikan Jokowi-KH Ma’ruf Amin, sedangkan Prabowo bersama koalisi oposisinya tertawa,” pungkasnya.