Lembaga Zakat Harus Cerdik Mencari Ceruk Pasar Baru

Oleh: Nana Sudiana (Direktur Akademizi, Associate Expert FOZ)

Di balik kejadian rutin sehari-hari, baik dalam soal komunikasi maupun khususnya mengenai marketing, sesungguhnya selalu ada pola yang bisa ditemukan dalam sebuah transaksi acak sekalipun. Kemampuan membaca pola yang baik ini harus dikuasai oleh pimpinan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) ketika mereka ingin masuk lebih dalam ke sebuah ceruk pasar baru maupun ketika ingin lebih mengoptimalkan pasar yang dimasuki lembaganya.

Pengetahuan dan keterampilan ini menjadi strategis karena akan bermuara pada, misalnya, menemukan pola atau tren pada muzaki. Jadi, jelas ini akan sangat menguntungkan OPZ masing-masing. Sebagai contoh praktis seperti ini: bila telah mahir, pimpinan OPZ akan menemukan jawaban mengapa seorang muzaki platinum tidak suka hadir ketika diundang dalam acara ataupun program tertentu.

Sebaliknya, mereka sangat bersemangat bila diajak berpetualang ke tempat-tempat jauh hanya untuk program yang tampak kecil dan sederhana, apalagi tak ada media dan publikasi di lokasi acara.

Kemampuan mengidentifikasi pola pola yang ada penting bagi komunitas marketing yang kita bangun. Dengan kemampuan ini, kita bisa mengarahkan tim marketing untuk bisa lebih efektif dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan muzaki maupun calon muzaki.

Membaca tren yang berkembang di lingkungan kelas menengah Muslim misalnya, jelas amat penting dilakukan. Agar kita bisa masuk dan diterima menjadi bagian dari dunia mereka, salah satu ekspektasi mereka dalam tertentu (semisal soal kemudahan), maka bagi OPZ yang memiliki kemampuan marketing baik, secepatnyalah dibangun sistem marketing digital berbasis kemudahan layanan. Apa pun keperluan muzaki, seperti update informasi, pilihan layanan dan transaksi, maupun kecepatan dan kemudahan mendapat laporan, semua ini bisa dipenuhi OPZ dengan baik dan cepat.