Intelektual NU: Terjadi Revolusi, Pemerintah Terpilih secara Demokrasi tak Dengar Masukan Rakyat


Pemerintahan yang terpilih secara demokrasi bisa terjadi revolusi jika tidak mendengar aspirasi rakyat.



Dalam demokrasi tidak dimustahilkan adanya revolusi. Jika pemerintahan yg dipilih scr demokratis terus-menerus tak mau mendengar masukan dari rakyat,” kata intelektual NU Ulil Abshar Abdalla di akun Twitter-nya @ulil.





Menurut Ulil, revolusi bisa terjadi ketika pemerintahan terpilih secara demokratis tetapi bertindak represif. “Bertindak represif terhadap pihak yg berseberangan, kenapa tak boleh ada protes besar/revolusi?” ungkapnya.



Kata Ulil, para intelektual, mahasiswa, dan sekitar sepuluh juta buruh Perancis pernah terlibat dalam protes besar Mei 1968 yang nyaris menggulingkan pemerintahan Presiden Charles De Gaulle. Ini pemerintahan yang dipilih secara demokratis.



Ulil tidak setuju menurunkan pemerintahan di tengah jalan. Pemerintahan yang dipilih secara demoratis seharusnya diberi kesempatan menyelesaikan “term”-nya.



Tapi kalau pemerintahnya “ndableg” dan represif, masak rakyat ndak boleh marah dan protes?” jelas Ulil.