Menelisik Sisi Gelap Pilot, Pramugari dan Pramugara

image
Ilustrasi - Ist

Tertangkapnya pilot, pramugara dan pramugari Lion Air saat pesta sabu menyisakan cerita sisi negatif awak pesawat terbang

Sudah sering berbagai media memberitakan awak pesawat terbang seperti pilot, pramugari yang tertangkap tangan sedang mengkonsumsi narkoba maupun membawa barang haram lainnya.

Suaranasional pun mencoba menyusuri kehidupan pramugari, pilot dan pramugara.

Seorang sopir sebuah maskapai pesawat terbang di Indonesia yang sering mengantar pramugari bercerita tentang kelakuan mereka.

Sopir yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, beberapa pramugari sering tempat hiburan malam dan tidak sedikit di tempat tinggalnya ada minuman keras.

“Biasanya habis terbang mereka ke tempat hiburan malam. Saya khan yang mengantar mereka,” ungkapnya.

Selain itu, awak pesawat setelah mendarat dan istirahat di sebuah apartemen atau hotel biasanya pesta entah karaoke bahkan pesta seks.

Sumber Suaranasional yang tidak mau menyebutkan namanya seorang pramugari sebut saja Wulan membenarkan adanya hubungan badan dengan kru pesawat lainnya saat istirahat di hotel ataupun apartemen.

“Ya gimana lagi khan suka sama suka. Ada yang pramugari dengan pilotnya, pramugari dengan co pilot ataupun pramugari dengan pramugara. Kinerja yang cukup berat di udara juga butuh refresing mas,” ungkapnya sambil menerawang ke atas.

Wanita yang berumur sekitar 27 tahun ini mengaku pernah belajar agama di sebuah kota santri di Jawa Tengah.

Ia menjadi pramugari hanya berbekal ijazah SMA dan kecantikan.

Kata Wulan untuk bisa terbang biasanya ada pilot yang nakal. “Kadang pilot mau mengajak terbang tetapi harus diajak berhubungan badan dulu. Padahal kalau terbang ada honornya juga. Dan itu sudah jadi rahasia umum,” paparnya.

Baca juga:  Wow, Apartemen Kalibata City Jadi Markas PSK Online via Twitter

Tak jauh berbeda juga diutarakan sebut saja Santi yang baru bekerja dua tahun menjadi pramugari maskapai terkenal di Indonesia.

Wulan lulusan madrasah aliyah dan dulunya berjilbab harus melepaskan jilbab untuk bekerja sebagai pramugari. Saat ini ia masih tercatat sebagai mahasiswi perguruan tinggi di Semarang tetapi cuti karena bekerja sebagai pramugari.

Suaranasional berhasil menemui Santi setelah menghubungi melalui media sosial miliknya. Ia pun mewanti-wanti tidak membuka nama identitasnya karena bisa langsung dipecat dari pekerjaannya sebagai pramugari.

Pertemuan suaranasional dengan Santi berlangsung di sebuah kafe kawasan Senayan, Jakarta Selatan.

Santi datang bersama rekannya sebut saja Lifa yang juga berprofesi sebagai pramugari.

Santi memakai celana jeans dan baju ketat dan make up tidak terlalu tebal. Sedangkan Lifa kaos ketat dipadu celana panjang agak longgar. Keduanya memancarkan kecantikan.

Saat ditanya mengenai tertangkapnya kru pesawat yang tertangkap pesta narkoba, Santi mengaku sedih dan berita itu bisa merusak profesi pramugari, pramugara dan pilot.

Santi tidak mengelak beberapa kru pesawat yang suka narkoba karena adanya tekanan kerja dan gaya hidup. “Sabu-sabu dianggap bisa meningkatkan kerja, bisa menghilangkan stres. Bekerja di atas pesawat khan cukup berat,” ungkapnya.

Santi mengaku hanya mengkonsumsi wine di saat ada pesta dengan teman-temannya. “Kalau sampai sabu berbahaya bisa merusak badan dan harta benda hilang. Kalau wine sekedar minum tidak sampai mabuk itu pun tidak sering hanya acara tertentu saja,” ungkap Santi.

Baca juga:  Menelusuri Komunitas Homo Kalangan SMP dan SMA di Jakarta

Sedangkan terkait gosip selingkuhan antara pilot dan pramugari, Santi membenarkan. “Itu tidak bisa ditutup masa. Mereka suka sama suka. Sering ketemu, satu tim lagi,” ungkapnya.

Santi mengaku sudah punya pacar dan menjaga hubungan dengan kekasihnya. “Saya setia dengan pacar, pilot sudah tahu saya punya pacar,” jelas perempuan berusia sekitar 23 tahun.

Hal yang sama juga diungkapkan Lifah. Ia sudah bekerja sebagai pramugari 1,5 tahun. Ia tidak mengelak adanya kehidupan kru pesawat yang jauh dari norma-norma kehidupan.

Lifah mengakui pesan ibu dan bapaknya bisa mencegah dari kehidupan glamor pramugari. “Saya juga membiayai sekolah adik- adik, kasihan kalau mendengar kakaknya ditangkap polisi karena mengkonsumsi narkoba,” jelas Lifah.

Lifah punya pendapat pramugari yang terseret hidup glamor karena lingkungan dan pendidikan. “Pramugari hanya lulusan SMA, gaji tinggi, saat mendarat tinggal di hotel atau apartemen. Mungkin hanya lulusan SMA pikirannya sebatas itu saja,” ungkap Lifah.

Ia mengatakan gaji pramugari setiap bulan bisa mengantongi Rp10 juta ke atas. “Makanya ada yang main mata dengan pilot agar bisa terbang. Kalau terbang ada tambahan honor juga,” pungkas Lifah.

Dari penelusuran suaranasional tentang kehidupan kru pesawat perlu aturan yang ketat terutama pilot karena membawa penumpang dan taruhannya nyawa.