Kemenangan Mayweather Jr atas Manny Pacquaio Terungkap

Lembar penilaian ketiga juri pertarungan Mayweather Jr vs Pacquiao. (Foto: Akun Twitter @ryan_songolia)
Lembar penilaian ketiga juri pertarungan Mayweather Jr vs Pacquiao. (Foto: Akun Twitter @ryan_songolia)

[nextpage title=”satu”]

Pertarungan 12 Ronde antara Floyd Mayweather Jr vs Manny Pacquiao berakhir kontroversi. Kemenangan Mayweather yang Pro dan kontra masih berbuntut panjang. Berbagai pihak, termasuk di Amerika Serikat – tanah air Mayweather Jr – mempertanyakan mengapa ketiga juri, Dave Moretti, Burt Clements dan Glenn Feldman sama-sama memberikan kemenangan untuk petinju tak terkalahkan berusia 38 tahun itu?.

Padahal banyak penonton yang menyaksikan pertarungan tersebut lewat layar televisi percaya bahwa seharusnya Pacquiaolah sepatutnya yang menang. Karena secara kasatmata, petinju Filipina itu terlihat bermain lebih agresif, terus menekan dan memojokkan Mayweather Jr. Sedangkan Mayweather lebih sering menghindar dengan berlari-lari, menahan pukulan atau merangkul Pacman(julukan Pacquiao) jika terdesak.

Lalu benarkah Mayweather layak menang? Dan mengapa Pacquiao kalah padahal ia bertinju lebih “aktif”?

Setelah ronde 12 berakhir, wasit mengumumkan hasil penilaian ketiga dewan juri yang memberikan kemenangan untuk Mayweather Jr. Sorakan kekecewaan pun terdengar dari sebagian penonton di MGM Grand Garden, Las Vegas, tempat pertandingan itu berlangsung, Minggu (03/05/2015) siang WIB.

Halaman 1 of 2

[/nextpage]

Baca juga:  Pengamat: Kaitkan Eks Ormas Pelaku Bom Makassar, BIN Diduga Ingin Sudutkan HRS dan Pengikutnya

[nextpage title=”dua”]
Melihat data hasil statistik yang diperoleh, ternyata pukulan Pacquiao di bawah rata-rata. Pacman yang biasanya mampu melepaskan 700 pukulan atau lebih, pada pertarungan itu petinju 36 tahun itu cuma meninju sebanyak 429 kali dengan 81 di antaranya mengenai sasaran di Fight of the Century. Jauh sekali dengan pukulan Mayweather Jr yang berjumlah 435 kali tetapi dengan 148 di antaranya tepat menemui sasaran.

“Saya sebenarnya meminta dia (Pacquiao) untuk melepaskan lebih banyak pukulan kombinasi. Tapi entah mengapa ia seperti tak bereaksi dengan taktik itu,” ungkap pelatih Pacman, Freddie Roach, mengutip dari News.com.au, Selasa (5/5/2015).

Roach sendiri sadar kalau penampilan Pacquiao di bawah standar. Karena itu sebabnya ia memerintahkan Pacman bermain lebih brutal di atas ring.

Seperti kita ketahui menentukan pemenang di olahraga tinju bukan selalu seperti itu. Bukan hanya mengandalkan pukulan yang bertubi-tubi akan tetapi sebenarnya cuma serangan “hampa”.

Sebagai petinju yang lincah Mayweather Jr terkenal dalam berkelit dan bagus menahan serangan. Ia tidak banyak memukul, tapi setiap melakukannya pasti akan dihitung angka. The Money hanya memukul jika diperlukan, bukan diumbar layaknya senapan mesin. Itu yang terjadi dalam pertarungan tersebut.

Baca juga:  Saddil Ramdani Hengkang dari Persela

Meski kasat mata Pacquiao terlihat dominan di ronde empat dan enam, ketiga juri tidak memberikan kemenangan akhir bagi Pacman. Penyebabnya selain Mayweather Jr tidak KO, hujan pukulan yang dilakukan Pacman dinilai tidak mengenai sasaran alias nihil poin di ronde-ronde yang lain.

Dua Juri yakni Burt Clements dan Glenn Feldmann, sepakat kalau Pacman memiliki banyak pukulan tepat di ronde empat, enam, sembilan dan 10 (masing-masing dinilai 9-10). Sedangkan Juri Dave Moretti hanya mencatat keunggulan Pacquiao di ronde empat dan enam (masing-masing dengan skor 9-10).

“Para juri menilai bukan karena kemauan atau sorakan penonton, tapi dari pukulan yang kena,” ucap Mayweather Jr.

Halaman 2 of 2

[/nextpage]

[EPSB]

[/EPSB]