Politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana, melontarkan kritik keras terhadap sejumlah pejabat pemerintah yang dinilainya tidak menunjukkan kapasitas dalam merespons persoalan publik. Melalui pernyataan terbarunya, Panca menilai para pejabat seolah “berlomba-lomba menunjukkan ketololannya”.
Kritik itu disampaikan Panca setelah menanggapi pernyataan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, yang menyebut kayu yang memenuhi aliran Sungai Garoga, Tapanuli Utara, berasal dari pohon tumbang, bukan dari aktivitas penebangan liar.
Menurut Panca, pernyataan tersebut menunjukkan lemahnya nalar dan ketidakmampuan pejabat dalam membaca fakta lapangan. Ia menilai masyarakat tidak bisa begitu saja diyakinkan bahwa volume kayu yang memenuhi sungai dalam jumlah besar merupakan hasil dari pohon tumbang alami.
“Pejabat kita ini kayak berlomba-lomba nunjukin ketololannya,” ujar Panca dalam sebuah unggahan yang kini viral di media sosial, Selasa (9/12/2025).
Ia menambahkan bahwa pejabat publik seharusnya memberikan penjelasan berbasis data dan investigasi, bukan sekadar narasi yang “menghina akal sehat masyarakat”.
Panca juga mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani kerusakan lingkungan, terutama terkait banjir bandang dan longsor yang terjadi di berbagai daerah. Ia menegaskan bahwa akar persoalan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari lemahnya pengawasan terhadap aktivitas perambahan hutan dan konversi lahan.
Pernyataan Panca mendapat respons beragam dari publik. Sebagian mendukung kritik tersebut sebagai bentuk kontrol sosial terhadap pemerintah, sementara sebagian lainnya menilai gaya komunikasi Panca terlalu keras.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kritik yang dilayangkan Panca, termasuk soal data yang menjadi dasar pernyataan Menteri Hanif Faisol Nurofiq.
Kasus Sungai Garoga kini tengah menjadi sorotan nasional, terutama setelah video dan foto aliran sungai yang dipenuhi kayu viral di media sosial. Publik menunggu langkah konkret pemerintah untuk memastikan penyebab dan mencegah terulangnya kerusakan lingkungan serupa di masa mendatang.





