Warga dan petani di sekitar PT Quality Works, yang berlokasi di KM 12 Jalan Raya Mantup, Dusun Pucung, Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, mengeluhkan dampak buruk dari tidak berfungsinya saluran pembuangan air di sekitar area perusahaan.
Sejak berdirinya perusahaan tersebut, lahan persawahan warga setiap musim penghujan berubah menjadi genangan air seperti lautan. Hal ini diduga kuat akibat tidak adanya sistem drainase yang memadai dari pihak perusahaan, sehingga air hujan meluap dan menggenangi area pertanian warga.
“Setiap hujan turun, sawah kami tergenang. Padahal dulu sebelum perusahaan berdiri, di sini ada hulu sungai kecil yang mengalir lancar. Sekarang sudah tertutup dan berubah fungsi,” keluh salah satu warga, Abdulah (akrab disapa Dola), kepada suaranasional.com, Selasa (11/11/2025).
Menurut warga, akibat genangan air tersebut, puluhan hektar sawah terancam gagal panen, bahkan sebagian sudah tidak bisa ditanami. Padahal curah hujan di wilayah itu baru tergolong sedang, belum mencapai puncak musim hujan.
Kondisi ini menimbulkan keresahan mendalam karena sektor pertanian merupakan penopang utama ekonomi warga setempat sekaligus bagian dari ketahanan pangan nasional. Warga menilai pihak perusahaan kurang memperhatikan dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas industrinya.
Selain itu, Abdulah juga menyoroti adanya penambahan bangunan baru di area perusahaan yang justru memperparah aliran air hujan. “Setiap kali ada pengembangan bangunan, luapan air dari arah perusahaan makin besar. Airnya langsung meluber ke sawah kami,” ujarnya.
Warga berharap pemerintah desa maupun pemerintah daerah Lamongan segera memanggil pihak PT Quality Works untuk duduk bersama mencari solusi. “Kami tidak ingin bermusuhan, hanya ingin kejelasan dan kepastian agar tidak terus dirugikan setiap musim hujan,” kata salah satu petani lainnya.
Sampai berita ini diturunkan, warga telah mengadu kepada Kepala Desa Puter agar memfasilitasi pertemuan antara warga dan pihak perusahaan guna menyelesaikan persoalan tersebut.
Masalah drainase dan pengelolaan air ini diharapkan segera mendapatkan perhatian dari pihak berwenang, mengingat dampaknya bukan hanya pada kerugian ekonomi warga, tetapi juga potensi penurunan produksi pangan daerah. Pewarta: Hadi Hoy





